Longsor landa jalur selatan Talegong-Bandung, akses jalan tertutup total
10 Januari 2019 11:24 WIB
Petugas menggunakan alat berat ekskavator untuk menyingkirkan tumpukan tanah longsor yang diduga menimbun tiga orang warga didasar tebing Kampung Puncak Lancang, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (22/4). Tiga orang korban longsor belum ditemukan sejak longsor tebing dikawasan lahan Perhutani dan sekitar lokasi operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap Pertamina Kamojang, Sabtu (20/4). (FOTO ANTARA/Feri Purnama)
Garut, 10/1 (ANTARA News) - Ruas jalan jalur selatan Talegong-Bandung, Kabupaten Garut, Jawa Barat, tertutup tanah longsor, akibatnya arus kendaraan roda dua maupun empat dari arah Garut menuju Bandung maupun sebaliknya tidak bisa melewati jalur itu.
"Akses jalan tertutup total, kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa lewat," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dadi Djakaria kepada wartawan di Garut, Kamis.
Ia mengatakan bencana tanah longsor itu terjadi di jalan provinsi menghubungkan Garut-Bandung di Kampung Ciwaru, Kecamatan Talegong, Garut, Rabu (9/1) malam sekitar pukul 20.30 WIB.
Bencana longsor itu, kata dia, terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah selatan Garut, kemudian menggerus tanah hingga akhirnya menimbun jalan dengan lebar sekitar 5 meter dan tinggi sekitar 1,5 meter.
"Panjang longsorannya kurang lebih 50 meter, lebar 5 meter, tinggi 1,5 meter, diakibatkan hujan deras," katanya.
Dadi menyampaikan, bencana tanah longsor itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat, juga arus lalu lintas kendaraan.
BPBD Garut, kata dia, telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Garut untuk mendatangkan kendaraan alat berat agar proses menyingkirkan material tanah bisa dilakukan dengan cepat.
"Untuk alat berat dari pihak PUPR Kabupaten Garut yang berada di wilayah Cisewu sudah diberangkatkan menuju lokasi longsor," katanya.
Ia menambahkan, selama proses pemindahan material longsoran tanah, jalan dari kedua arah terpaksa ditutup sampai kondisi jalan aman untuk dilintasi.
"Menutup sementara arus lalu lintas demi keselamatan masyarakat," katanya.
Baca juga: BPBD nyatakan waspadai bahaya longsor di selatan Garut
Baca juga: Longsor tutup jalur selatan di Garut
"Akses jalan tertutup total, kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa lewat," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dadi Djakaria kepada wartawan di Garut, Kamis.
Ia mengatakan bencana tanah longsor itu terjadi di jalan provinsi menghubungkan Garut-Bandung di Kampung Ciwaru, Kecamatan Talegong, Garut, Rabu (9/1) malam sekitar pukul 20.30 WIB.
Bencana longsor itu, kata dia, terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah selatan Garut, kemudian menggerus tanah hingga akhirnya menimbun jalan dengan lebar sekitar 5 meter dan tinggi sekitar 1,5 meter.
"Panjang longsorannya kurang lebih 50 meter, lebar 5 meter, tinggi 1,5 meter, diakibatkan hujan deras," katanya.
Dadi menyampaikan, bencana tanah longsor itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat, juga arus lalu lintas kendaraan.
BPBD Garut, kata dia, telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Garut untuk mendatangkan kendaraan alat berat agar proses menyingkirkan material tanah bisa dilakukan dengan cepat.
"Untuk alat berat dari pihak PUPR Kabupaten Garut yang berada di wilayah Cisewu sudah diberangkatkan menuju lokasi longsor," katanya.
Ia menambahkan, selama proses pemindahan material longsoran tanah, jalan dari kedua arah terpaksa ditutup sampai kondisi jalan aman untuk dilintasi.
"Menutup sementara arus lalu lintas demi keselamatan masyarakat," katanya.
Baca juga: BPBD nyatakan waspadai bahaya longsor di selatan Garut
Baca juga: Longsor tutup jalur selatan di Garut
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: