Presiden Jokowi tinjau stok beras Bulog
10 Januari 2019 09:50 WIB
Presiden Joko Widodo meninjau stok bahan pokok terutama beras di Gudang Perum Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (10/1/2019). ANTARA News (Agus Salim)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meninjau stok bahan pokok terutama beras di Gudang Perum Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis.
"Hari ini saya ingin melihat secara langsung stok kebutuhan pokok di Bulog terutama beras," kata Jokowi.
Dalam peninjauan itu, Presiden didampingi antara lain oleh Dirut Bulog Budi Waseso, Mendag Enggartiasto Lukita, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mensesneg Pratikno dan Koordinator Staf Khusus Presiden Tetan Masduki.
Presiden mengatakan bahwa dari peninjauan terlihat bahwa stok beras pada akhir tahun 2018 hingga saat ini cukup banyak.
"Dibandingkan tahun lalu, stok kita tahum ini memang berlipat," katanya.
Ia menyebutkan biasanya di akhir atau Desember, stok beras hanya 700.000-800.000 ton, tetapi di akhir Desember 2018 hingga saat ini sebanyak 2,1 juta ton.
"Ini memang besar, dulu kalau sudah Desember segini, ini masih banyal sekali," kata Jokowi sambil menunjuk tumpukan karung beras di belakangnya.
Menurut dia, stok beras itu harus dipakai untuk menjaga agar harga bahan pokok terutama beras bisa sedikit turun.
"Saya dapat info dari Dirut Perum Bulog dan kemarin saya ke cek ke pasar juga sudah turun sekitar Rp50 per kg," katanya.
Ia menyebutkan penurunan itu karena Bulog sudah beberapa hari terakhir ini melakukan operasi pasar secara besar-besaran untuk beras.
"Ini untuk memberi suplai di pasar dan masyarakat," kata Jokowi.
Baca juga: Presiden jelaskan penyebab lamanya pengurusan sertifikat tanah
Baca juga: Presiden harap usaha masyarakat semakin besar melalui program Mekaar
"Hari ini saya ingin melihat secara langsung stok kebutuhan pokok di Bulog terutama beras," kata Jokowi.
Dalam peninjauan itu, Presiden didampingi antara lain oleh Dirut Bulog Budi Waseso, Mendag Enggartiasto Lukita, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mensesneg Pratikno dan Koordinator Staf Khusus Presiden Tetan Masduki.
Presiden mengatakan bahwa dari peninjauan terlihat bahwa stok beras pada akhir tahun 2018 hingga saat ini cukup banyak.
"Dibandingkan tahun lalu, stok kita tahum ini memang berlipat," katanya.
Ia menyebutkan biasanya di akhir atau Desember, stok beras hanya 700.000-800.000 ton, tetapi di akhir Desember 2018 hingga saat ini sebanyak 2,1 juta ton.
"Ini memang besar, dulu kalau sudah Desember segini, ini masih banyal sekali," kata Jokowi sambil menunjuk tumpukan karung beras di belakangnya.
Menurut dia, stok beras itu harus dipakai untuk menjaga agar harga bahan pokok terutama beras bisa sedikit turun.
"Saya dapat info dari Dirut Perum Bulog dan kemarin saya ke cek ke pasar juga sudah turun sekitar Rp50 per kg," katanya.
Ia menyebutkan penurunan itu karena Bulog sudah beberapa hari terakhir ini melakukan operasi pasar secara besar-besaran untuk beras.
"Ini untuk memberi suplai di pasar dan masyarakat," kata Jokowi.
Baca juga: Presiden jelaskan penyebab lamanya pengurusan sertifikat tanah
Baca juga: Presiden harap usaha masyarakat semakin besar melalui program Mekaar
Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: