Tiga perusahaan Timur-Tengah datangi GMF jajaki kerja sama
9 Januari 2019 17:55 WIB
Direktur Bisnis & Base Maintenance GMF Tazar Marta Kurniawan (kiri) bersama dengan Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto (tengah) dan Direktur Utama IAS Sabar Sundarelawan usai menandatangani kerja sama pemanfaatan fasilitas hanggar dan layanan industri di Hanggar 4 GMF, Tangerang, Rabu (9/1). (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)
Tangerang (ANTARA News) - Tiga perusahaan asal Timur Tengah akan mendatangi PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia pada minggu ketiga Januari untuk menjajaki kerja sama di bidang perawatan pesawat.
“Rencana dari mereka datang bulan Januari untuk minggu ketiga untuk meneruskan pembahasan,” kata kata Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto usai penandatanganan kerja sama dengan PT Indopelita Aircraft Service di Tangerang, Rabu.
Iwan mengaku tidak bisa menyebutkan tiga perusahaan tersebut namun tiga perusahaan tersebut merupakan merupakan besar yang sudah teraviliasi dengan maskapai.
“Perusahaan besar aviliasi dengan penguasa di sana, ada yang memiliki maskapai ada yang memiliki hangar tapi belum mengoperasikan karena mungkin tidak ada pengalaman,” katanya.
Sementara itu, lanjut dia, untuk kerja sama dengan pihak Australia masih berlanjut dan dalam tahap membuka kantor cabang.
Sebelumnya, Iwan mengatakan pihaknya telah memulai untuk membuka cabang di sejumlah negara di antaranya Korea Selatan, Timur Tengah dan Australia.
Langkah tersebut dilakukan untuk menjadikan GMF 10 perusahaan perawatan pesawat (MRO) terbaik di dunia dengan peningkatan serapan domestik lebih besar 20 persen atau menjadi 70 persen dari saat ini yang baru 50 persen.
Baca juga: GMF kerja sama pemanfaatan hanggar milik Pelita Air
Baca juga: Investasi 12 juta dolar, fasilitas perawatan roda pesawat diresmikan
“Rencana dari mereka datang bulan Januari untuk minggu ketiga untuk meneruskan pembahasan,” kata kata Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto usai penandatanganan kerja sama dengan PT Indopelita Aircraft Service di Tangerang, Rabu.
Iwan mengaku tidak bisa menyebutkan tiga perusahaan tersebut namun tiga perusahaan tersebut merupakan merupakan besar yang sudah teraviliasi dengan maskapai.
“Perusahaan besar aviliasi dengan penguasa di sana, ada yang memiliki maskapai ada yang memiliki hangar tapi belum mengoperasikan karena mungkin tidak ada pengalaman,” katanya.
Sementara itu, lanjut dia, untuk kerja sama dengan pihak Australia masih berlanjut dan dalam tahap membuka kantor cabang.
Sebelumnya, Iwan mengatakan pihaknya telah memulai untuk membuka cabang di sejumlah negara di antaranya Korea Selatan, Timur Tengah dan Australia.
Langkah tersebut dilakukan untuk menjadikan GMF 10 perusahaan perawatan pesawat (MRO) terbaik di dunia dengan peningkatan serapan domestik lebih besar 20 persen atau menjadi 70 persen dari saat ini yang baru 50 persen.
Baca juga: GMF kerja sama pemanfaatan hanggar milik Pelita Air
Baca juga: Investasi 12 juta dolar, fasilitas perawatan roda pesawat diresmikan
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: