Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menceritakan pengalamannya berwirausaha saat dialog dengan penerima manfaat program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang dibina oleh Permodalan Nasional Madani di Jakarta Barat dengan berharap para penerima manfaat dapat memperbesar usahanya.

"Saya alami dulu, dari yang (kredit) mikro, lalu gede, gede, gede," kata Presiden dalam sambutannya saat peninjauan Mekaar Binaan PNM di Lapangan Bola Persima, Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat pada Rabu.

Mekaar memberikan pinjaman kepada wanita pra sejahtera yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Presiden menjelaskan pinjaman yang diberikan beragam mulai dari Rp2 juta, hingga Rp4 juta.

Jika masyarakat mengembalikan angsuran pinjaman secara lancar, maka jumlah pinjaman dapat ditambah.Dia berharap masyarakat dapat menabung dan memperbesar usahanya terus menerus.

"Misalnya sudah di rumah, lalu rumahnya sudah ga cukup, lalu pindah ke toko kalau usahanya gede. Kalau Mekaar sudah tidak mampu memberikan, lalu bisa pindah ke bank, ke KUR," kata Presiden menjelaskan pengembangan usaha.

Dua orang penerima manfaat Mekaar yang berdialog dengan Presiden bernama Sarma dan Rumini. Sarma menerima Rp2 juta pinjaman dari Mekaar dan mengangsur Rp90 ribu per pekan.

Dia memiliki usaha membuka warung nasi atau warteg yang menyediakan lauk pauk, dan sayur. Pendapatan bersih yang diperolehnya per hari bisa mencapai Rp150 ribu.

Sementara itu, Rumini menjelaskan dirinya membuka usaha tambal ban bersama anaknya. Dia mendapat modal Rp2 juta untuk membeli perlengkapan dan peralatan tambal ban. Rumini mengaku telah menerima pinjaman itu selama 3 pekan dan lancar mengangsur kepada PNM.