Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman menegaskan pihaknya tidak reaktif dalam menanggapi kasus informasi bohong atau hoaks tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos.

"Tadi ditanyakan mengapa KPU terkesan reaktif terkait isu tujuh kontainer berisi surat suara. Kami tidak reaktif, kami pertimbangkan dengan matang," kata Arief usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, beberapa informasi hoaks sebelumnya cukup direspons KPU dengan memberikan penjelasan yang rinci. Namun, isu tujuh kontainer surat suara harus direspons cepat karena sudah meresahkan masyarakat.

"Karena tudingannya langsung mengarah bahkan di salah satu akun media sosial menyebutkan KPU telah menyita satu kontainer. Ini kebohongsn luar biasa," ujarnya.

Dia menilai tudingan tersebut mendelegitimasi keberadaan KPU sebagai penyelenggara Pemilu karena KPU tidak melakukan sesuatu yang buruk kemudian dihebohkan dan diolok-olok.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II DPR Herman Khaeron dalam RDP dengan KPU-Bawaslu mengingatkan agar KPU tidak banyak membangun opini publik.

Dia mengatakan tidak masalah kalau ada rakyat yang ingin mengingatkan terhadap adanya potensi yang akan mengganggu dan membuat suasana tidak kondusif.

"Saya melihat pernyataan KPU tidak layak dan tidak pas. Ini semata-mata partisipasi rakyat yang harus ditangkap, dibersihkan, dijelaskan," katanya.

Dia menilai KPU harus lebih tenang dan menunjukkan kinerja yang baik agar tidak membuat suasana semakin gaduh dalam situasi saat ini.