Jakarta (ANTARA News) - Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menilai alasan Komisi Pemilihan Umum RI memberikan kisi-kisi pertanyaan debat untuk membuat gagasan capres-cawapres bisa disampaikan secara utuh dan mendalam sangat masuk akal.

"Buat saya masuk akal juga. Tapi tentu saja ada yang setuju dan ada yang tidak setuju," kata Jimly dalam diskusi Tinjauan Konstitusi Preferensi Publik Dalam Memilih Calon Pemimpin di Kantor Jimly School of Law and Government, Sarinah, Jakarta, Rabu.

Mantan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) itu mengimbau kedua kubu capres-cawapres dapat menempatkan diri secara tepat dalam menyikapi keputusan itu.

Terlebih hal itu sudah menjadi keputusan bersama antara KPU RI dengan kedua timses pasangan calon.

"Sebaiknya kubu satu maupun dua harus menempatkan diri secara tepat, jangan memusuhi penyelenggara pemilu. Sekali anda memusuhi akan tercipta persepktif permusuhan. Karena perspektif memusuhi, jajaran penyelenggara hingga ke daerah nanti juga akan memusuhi atau menjaga jarak dengan anda," imbau Jimly.

Sikap memusuhi penyelenggara akan merugikan kelompok pasangan calon itu sendiri, kata Jimly.

Dia menganjurkan semuabpeserta oemilu berprasangka baik saja kepada penyelenggara pemilu.

Apakah semua penyelenggara pemilu pasti independen, menueut Jimly belum tentu. Tetapi aa mekanisme kontrol terhadap KPU melalui Bawaslu dan DKPP.

Dia mengapresiasi sikap Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Priyo Budi Santoso yang mencoba menetralisir suasana dengan menyatakan KPU masih profesional dan independen.

Jimly menyampaikan, dalam teknik komunikasi, setiap orang tetap harus menggunakan kalimat yang baik sekalipun berhadapan dengan musuh.

"Meskipun berhadapan dengan musuh, kalimat anda harus baik, itu teknik komunikasi. Sehingga pihak yang anda anggap musuh tidak punya alasan untuk tidak bekerja profesional," jelasnya.

Di sisi lain, Jimly juga mengimbau KPU dan Bawaslu untuk bersikap independen dan terlihat independen serta bekerja profesional dan terlihat profesional.

"Sebab bekerja independen dan profesional saja tidak cukup, hanya tuhan yang tahu. Maka anda harus terlihat independen dan profesional juga. Dulu saya di DKPP ada penyelenggara saya beri peringatan karena tidak terlihat profesional dan independen," kata dia.

Baca juga: Debat capres diharapkan disertai komitmen

Baca juga: JK: visi misi harus disampaikan Capres-Cawapres

Baca juga: Ma'ruf Amin tetap kenakan sarung saat debat