Kendaraan terhambat akibat lima desa Kapuas Hulu terendam banjir
9 Januari 2019 15:11 WIB
Banjir yang semakin meluas di wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat mengakibatkan sejumlah ruas jalan darat tergenang air, sehingga warga setempat menggunakan perahu sebagai transportasi alternatif. (Antaranews/Timotius)
Putussibau, Kalbar, 9/1 (ANTARA News) - Lima desa di Kecamatan Pengkadan, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat terendam banjir, mengakibatkan ruas jalan Pengkadan menuju Kecamatan Jongkong tidak bisa dilalui kendaraan roda dua mau pun roda empat.
"Banjir terjadi karena luapan sungai Pengkadan akibat hujan semalaman dengan ketinggian air rata-rata di atas satu meter," kata Kapolres Kapuas Hulu melalui Kapolsek Pengkadan, Ipda Jaspian, saat dihubungi Antara dari Putussibau, Kapuas Hulu, Rabu.
Menurut Jaspian, lima desa yang terdampak banjir yaitu Desa Sirajaya, Mawan, Pengkadan Hilir, Kerangan Panjang dan Desa Sasan.
Menurut dia, meluapnya sungai Pengkadan tersebut cukup menganggu aktivitas masyarakat, terutama sejumlah fasilitas umum jalan dan gedung sekolah.
Kegiatan sekolah di Dusun Nanga Semelangi Desa Serikat terpaksa diliburkan, untuk menghindari hal - hal yang tidak diinginkan.
Meskipun demikian, hingga saat ini banjir tidak merendam rumah warga setempat dan diperkirakan banjir tidak akan bertahan lama.
"Saya bersama anggota polsek sudah turun ke lokasi banjir melihat situasi serta memberikan imbauan kepada masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan itu, Jaspian juga mengimbau kepada seluruh masyarakat terdampak banjir untuk waspada banjir dan kepada orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak - anaknya.
"Kita berharap banjir tidak meluas sehingga aktivitas masyarakat kembali normal, tetapi yang jelas kita minta masyarakat waspada bencana alam," katanya.
Sementara itu, pantauan di Putussibau dan sekitarnya, sungai Kapuas di daerah setempat sudah mulai meluap akibat curah hujan yang cukup tinggi.
Baca juga: Curah hujan meningkat, sejumlah kecamatan di Kapuas Hulu rawan banjir
Baca juga: Banjir rendam sejumlah permukiman warga Kapuas Hulu
"Banjir terjadi karena luapan sungai Pengkadan akibat hujan semalaman dengan ketinggian air rata-rata di atas satu meter," kata Kapolres Kapuas Hulu melalui Kapolsek Pengkadan, Ipda Jaspian, saat dihubungi Antara dari Putussibau, Kapuas Hulu, Rabu.
Menurut Jaspian, lima desa yang terdampak banjir yaitu Desa Sirajaya, Mawan, Pengkadan Hilir, Kerangan Panjang dan Desa Sasan.
Menurut dia, meluapnya sungai Pengkadan tersebut cukup menganggu aktivitas masyarakat, terutama sejumlah fasilitas umum jalan dan gedung sekolah.
Kegiatan sekolah di Dusun Nanga Semelangi Desa Serikat terpaksa diliburkan, untuk menghindari hal - hal yang tidak diinginkan.
Meskipun demikian, hingga saat ini banjir tidak merendam rumah warga setempat dan diperkirakan banjir tidak akan bertahan lama.
"Saya bersama anggota polsek sudah turun ke lokasi banjir melihat situasi serta memberikan imbauan kepada masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan itu, Jaspian juga mengimbau kepada seluruh masyarakat terdampak banjir untuk waspada banjir dan kepada orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak - anaknya.
"Kita berharap banjir tidak meluas sehingga aktivitas masyarakat kembali normal, tetapi yang jelas kita minta masyarakat waspada bencana alam," katanya.
Sementara itu, pantauan di Putussibau dan sekitarnya, sungai Kapuas di daerah setempat sudah mulai meluap akibat curah hujan yang cukup tinggi.
Baca juga: Curah hujan meningkat, sejumlah kecamatan di Kapuas Hulu rawan banjir
Baca juga: Banjir rendam sejumlah permukiman warga Kapuas Hulu
Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: