Indeks saham ditutup melemah seiring aksi ambil untung
8 Januari 2019 17:11 WIB
Layar elektronik berjalan yang menampilkan pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (08/01/2019). (Antaranews/Zubi Mahrofi).
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa, ditutup melemah sebesar 24,37 poin atau 0,39 persen menjadi 6.262,84 seiring aksi ambil untung investor.
Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,35 poin atau 0,53 persen menjadi 997,42.
Kepala Riset Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe di Jakarta, Selasa, mengatakan pelemahan IHSG lebih disebabkan faktor teknikal setelah mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir ini.
"Pada awal perdagangan IHSG bergerak positif. Namun, dalam perjalananya bergerak melemah. Itu menunjukan investor merealisasikan keuntungannya dengan melepas sebagian sahamnya memanfaatkan harga saham yang telah naik sebelumnya," ujarnya.
Kendati demikian, menurut dia, pelemahan IHSG tidak terlalu dalam dan relatif masih wajar. Hal itu dikarenakan sentimen yang beredar di dalam negeri cukup kondusif.
"Sejumlah data ekonomi yang telah dirilis cukup positif, mulai dari inflasi hingga cadangan devisa," katanya.
Ia menambahkan investor asing yang melanjutkan aksi beli turut menahan tekanan IHSG lebih dalam. Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan aksi beli atau "foreign net buy" sebesar Rp435,36 miliar pada hari ini (Selasa, 8/1).
Sementara itu, frekuensi perdagangan saham pada hari ini (8/1) tercatat sebanyak 499.945 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,38 miliar lembar saham senilai Rp8,49 triliun. Sebanyak 206 saham naik, 207 saham menurun, dan 124 saham tidak bergerak nilainya.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei menguat 183,00 poin (0,91 persen) ke 20.222,00, indeks Hang Seng menguat 51,10 poin (0,20 persen) ke 25.886,80, dan indeks Strait Times menguat 7,31 poin (0,24 persen) ke posisi 3.110,11.
Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,35 poin atau 0,53 persen menjadi 997,42.
Kepala Riset Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe di Jakarta, Selasa, mengatakan pelemahan IHSG lebih disebabkan faktor teknikal setelah mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir ini.
"Pada awal perdagangan IHSG bergerak positif. Namun, dalam perjalananya bergerak melemah. Itu menunjukan investor merealisasikan keuntungannya dengan melepas sebagian sahamnya memanfaatkan harga saham yang telah naik sebelumnya," ujarnya.
Kendati demikian, menurut dia, pelemahan IHSG tidak terlalu dalam dan relatif masih wajar. Hal itu dikarenakan sentimen yang beredar di dalam negeri cukup kondusif.
"Sejumlah data ekonomi yang telah dirilis cukup positif, mulai dari inflasi hingga cadangan devisa," katanya.
Ia menambahkan investor asing yang melanjutkan aksi beli turut menahan tekanan IHSG lebih dalam. Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan aksi beli atau "foreign net buy" sebesar Rp435,36 miliar pada hari ini (Selasa, 8/1).
Sementara itu, frekuensi perdagangan saham pada hari ini (8/1) tercatat sebanyak 499.945 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,38 miliar lembar saham senilai Rp8,49 triliun. Sebanyak 206 saham naik, 207 saham menurun, dan 124 saham tidak bergerak nilainya.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei menguat 183,00 poin (0,91 persen) ke 20.222,00, indeks Hang Seng menguat 51,10 poin (0,20 persen) ke 25.886,80, dan indeks Strait Times menguat 7,31 poin (0,24 persen) ke posisi 3.110,11.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: