Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan , Megawati Soekarnoputri, sempat menitikkan air mata ketika bercerita soal janjinya kepada sang ayah, Soekarno, yang juga proklamator Indonesia, saat pergantian ke rezim Orde Baru.

Megawati menyampaikan cerita itu di hadapan sekitar 100 orang hadirin, yakni pengurus DPP PDI Perjuangan maupun para pemuda simpatisan, pada acara dialog "Bu Mega Bercerita", di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Senin.

Salah seorang peserta dari kalangan pemuda, bernama Camelia, bertanya, apa mimpi dan keinginan Megawati yang belum terwujud? Presiden kelima Indonesia itu mengatakan, mimpinya banyak, ada yang sudah terwujud dan masih banyak yang belum terwujud.

Satu hal yang menarik perhatian Megawati, adalah mengapa Indonesia bisa dijajah Belanda selama 350 tahun. Megawati pernah meminta penjelasan dari para ahli sejarah, guna menggali jawabannya. Dari latar belakang tersebut, Megawati melihat kondisi kepikiran, ada pihak-pihak yang cenderung berupaya mendorong pada perpecahan bangsa.

Baginya, hal itu terjadi karena orang kerap lupa dengan perjuangan para pahlawan kemerdekaan. Dia sendiri tak ingin anak cucunya melupakan jasa para pahlawan.

"Anak dan cucu saya, kalau saya nyekar, ada makam pahlawan yang anonim. Ndak ada yang memberi bunga ke mereka. Saya suruh anak cucu saya ke sana untuk menyebar bunga. Mereka tanya kenapa? Saya katakan para pahlawan itu telah mengobankan dirinya, tanpa diketahui namanya. Maka siapapun dia, kamu harus beri kehormatan," jelas Megawati.

Cerita itu sepertinya membuat Megawati teringat pada ayahnya. Pada era Orde baru, terjadi upaya untuk menghapus ingatan publik akan semua jasa Soekarno.

Megawati menegaskan, Soekarno adalah sosok pejuang kemerdekaan yang mampu mempersatukan seluruh wilayah nusantara dan masyarakatnya yang beragam menjadi satu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Memangnya mudah orang berpidato mempersatukan di tengah penjajahan begitu?" kata Megawati.

"Pada saat Soekarno dijatuhkan oleh rezim Orde Baru, saya bilang ke bapak saya. Saya berjanji kepada diri saya: one day, you will come back again (satu hari nanti, Soekarno akan hidup kembali)," kata Megawati sambil terisak dan air matanya pun keluar.

"Ini tinggal sedikit lagi saja," kata Megawati setelah isak tangisnya terhenti sambil jempol dan telunjuknya dirapatkan.