Jakarta (ANTARA News) - Jika Anda suka dengan cerita menegangkan di mana para tokohnya harus menyelesaikan teka-teki demi menyelamatkan diri dari ruangan berbahaya tapi tidak kuasa melihat adegan-adegan sadis penuh darah, “Escape Room” jawabannya.
Sesuai dengan ratingnya untuk penonton usia 13 tahun ke atas, “Escape Room” tidak akan membuat kita meringis atau memejamkan mata akibat adegan-adegan mengerikan. Meski minus adegan yang membuat “ngilu”, ketegangan tak luput dari film yang disutradarai Adam Robitel itu.
“Escape Room” dibuka secara intens, memberikan secuplik gambaran pada penonton mengenai apa yang bakal dihadapi oleh karakter-karakter di film tersebut. Jantung yang berdegup kencang kembali tenang ketika beberapa tokoh diperkenalkan, masing-masing mendapatkan sebuah kotak hitam misterius yang merupakan undangan bermain “Escape Room”. Setelah itu, bersiaplah kembali deg-degan.
Film thriller psikologi ini berkisah tentang enam orang asing dari bermacam latar belakang, tidak berkaitan satu sama lain, yang menjadi peserta permainan “Escape Room”.
Ada Zoey (Taylor Russell) si gadis jenius namun pemalu, Jason (Jay Ellis) si pebisnis muda penuh ego, Amanda (Deborah Ann Woll) berlatar belakang tentara, Ben (Logan Miller) si remaja muram dengan trauma masa lalu, pria paruh baya bernama Mike (Tyler Labine) yang dulunya penambang batu bara dan Danny (Nik Dodani) si penggila permainan Escape Room yang mencari tantangan.
Mereka mengira ini cuma permainan biasa, cukup mencari dan memecahkan petunjuk agar bisa menemukan pintu keluar. Pemenangnya akan mendapat hadiah uang tunai dengan jumlah menggiurkan.
Permainan yang tadinya bakal jadi hiburan ternyata berubah jadi sangat berbahaya. Mereka menghadapi beberapa ruangan dengan tema bervariasi, tapi punya satu kesamaan: mengancam nyawa.
Sedikit demi sedikit misteri mulai terkuak setelah mereka nyaris terbakar hidup-hidup dalam oven raksasa, menghadapi udara dingin menusuk bagai musim salju hingga berada di ruangan bar dalam keadaan terbalik.
Setiap ruangan ternyata dirancang secara khusus untuk tiap tokoh. Para peserta akhirnya mulai menemukan benang merah yang menghubungkan mereka semua. Penonton bisa melihat perkembangan karakter seiring berjalannya plot.
Namun misteri besar di film ini tampaknya sengaja tidak diungkap secara gamblang, terkesan membuka peluang besar untuk hadirnya sekuel tapi pada akhirnya membuat cerita terasa tanggung.
Baca juga: Mencoba sensasi Escape Room di Jakarta
Jika penasaran seperti apa rasanya jadi peserta “Escape Room”, permainan itu bisa dijajal di dua tempat di ibu kota, Mall Alam Sutera dan Mall Ciputra.
Sony Picture dan Pandora Experience bekerjasama membuat Pandora Escape Room Indonesia, area wahana permainan petualangan meloloskan diri dari sebuah misteri dengan cara memasuki ruangan-ruangan permainan yang dilengkapi teknologi tinggi, efek suara dan efek visual yang mumpuni.
Resensi film
"Escape Room", permainan menegangkan berujung mematikan
7 Januari 2019 20:01 WIB
Escape Room (HO/ist)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019
Tags: