BUMN akan bentuk perusahaan tekfin sistem pembayaran
7 Januari 2019 18:37 WIB
Direktur Utama PT Bank Mandiri Persero Tbk Kartika Wirjoatmodjo (tengah) saat jumpa pers usai RUPSLB Bank Mandiri di Jakarta, Senin (7/1/2019). (Antaranews/Indra Arief Pribadi)
Oleh Indra Arief Pribadi
Jakarta, 7/1 (Antara) - Empat bank BUMN ditambah dua BUMN lainnya akan membentuk perusahaan finansial berbasis teknologi (teknologi finansial/tekfin) di bidang sistem pembayaran dengan teknologi kode respon cepat (Quick Response Code/QR Code).
Hal itu dikemukakan Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Senin. Tiko, sapaan akrab Kartika, bahkan mengatakan peresmian perusahaan tekfin itu akan dilakukan di kuartal I 2019.
Adapun kedua BUMN di luar empat Bank BUMN yang akan bekerja sama membentuk perusahaan tekfin itu adalah PT. Pertamina Persero dan PT. Telkom Tbk. Sedangkan empat bank BUMN itu adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).
"Dari sisi pembayaran ada rencana untuk Himbara, Telkom, Pertamina akan bentuk 'fintech' baru sistem pembayaran basis QR Code," ujar Tiko, sapaan akrab Kartika.
Kartika mengatakan saat ini proses pembentukan perusahaan tekfin baru tersebut masih difinalisasi bersama BUMN lain.
Berdasarkan catatan Antara, Mandiri sebenarnya memiliki rencana sendiri untuk meluncurkan sistem pembayaran QR Code dalam MandiriPay pada awal 2019.
Namun, menurut Senior Vice President Perbankan Digital Bank Mandiri, Sunarto Xie, peluncuran sistem QR Code Bank Mandiri memang akan disesuaikan dengan rencana tiga bank BUMN lainnya dalam Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara).
Sedangkan untuk rencana di bidang tekfin lain, Mandiri berencana injeksi modal di Mandiri Capital Indonesia, namun Tiko belum merinci nilai tambahan suntikan modal tersebut. Selain itu, untuk lini "Fintech" afiliasi Mandiri lainnya yakni Amartha, Tiko mengatakan ingin meningkatkan penetrasi ke kredit mikro.
"Karena di Bank Mandiri, ultra mikro tidak masuk, tapi melalui Amartha bisa, kita melakukan dengan 'chanelling' melalui Amartha," ujar dia.
Saat ini belum ada perbankan yang ekspansif untuk layanan pembayaran QR Code karena masih menunggu peraturan standarisasi dari Bank Indonesia (BI).
Namun, terdapat lembaga jasa keuangan pembayaran non bank yang sudah aktif menjajakan layanan QR Code seperti Go-Pay dan juga OVO.
Baca juga: Bank Mandiri tunjuk satu direktur baru
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: