Kemiripan sosial budaya jadi penguat hubungan Indonesia-Uzbekistan
7 Januari 2019 15:21 WIB
Duta Besar LBBP RI Untuk Uzbekistan dan Kirgizstan Sunaryo Kartadinata usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (07/01/2019). (Bayu Prasetyo)
Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Uzbekistan dan Kirgizstan Sunaryo Kartadinata mengatakan kemiripan latar sosial budaya menjadi salah satu penguat hubungan kerja sama Indonesia dan Uzbekistan.
"Saya pikir Uzbekistan dan Indonesia punya latar dan kehidupan sosial budaya yang relatif sama. Jadi ini merupakan misi di mana diplomasi sosial budaya, saya pikir harus diketengahkan," kata Sunaryo ditemui usai pelantikan Dubes LBBP RI oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta pada Senin.
Menurut Sunaryo, persamaan penduduk muslim mayoritas juga dapat menjadi kesempatan promosi yang baik bagi Indonesia.
Selain promosi kehidupan yang demokratis di Indonesia, potensi pasar makanan halal Indonesia juga dapat ditingkatkan di Uzbekistan.
"Produk makanan halal Indonesia misalnya. Ini kan satu segmen yang saya pikir cukup besar. Kalau di sana kan mayoritas penduduknya muslim," jelas Sunaryo.
Selain makanan, potensi pasar produk kecantikan halal di Uzbekistan juga dinilai cukup besar untuk dapat ditingkatkan.
Sebagai negara yang tidak memiliki wilayah laut, Uzbekistan juga menjadi pasar yang potensial bagi produk-produk kelautan Tanah Air, ujar Sunaryo.
Dia mengungkap tantangan yang harus dibenahi adalah transportasi antar kedua negara untuk meningkatkan hubungan perdagangan, maupun sektor pariwisata.
Dia berharap penerbangan langsung dapat dibangun antara Tashkent dengan Jakarta.
Untuk sektor pendidikan, Sunaryo berharap kolaborasi dengan pemerintah setempat untuk pertukaran pelajar agar lebih banyak pelajar Uzbekistan maupun Kirgizstan mengambil pendidikan di Indonesia.
"Saya pikir Uzbekistan dan Indonesia punya latar dan kehidupan sosial budaya yang relatif sama. Jadi ini merupakan misi di mana diplomasi sosial budaya, saya pikir harus diketengahkan," kata Sunaryo ditemui usai pelantikan Dubes LBBP RI oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta pada Senin.
Menurut Sunaryo, persamaan penduduk muslim mayoritas juga dapat menjadi kesempatan promosi yang baik bagi Indonesia.
Selain promosi kehidupan yang demokratis di Indonesia, potensi pasar makanan halal Indonesia juga dapat ditingkatkan di Uzbekistan.
"Produk makanan halal Indonesia misalnya. Ini kan satu segmen yang saya pikir cukup besar. Kalau di sana kan mayoritas penduduknya muslim," jelas Sunaryo.
Selain makanan, potensi pasar produk kecantikan halal di Uzbekistan juga dinilai cukup besar untuk dapat ditingkatkan.
Sebagai negara yang tidak memiliki wilayah laut, Uzbekistan juga menjadi pasar yang potensial bagi produk-produk kelautan Tanah Air, ujar Sunaryo.
Dia mengungkap tantangan yang harus dibenahi adalah transportasi antar kedua negara untuk meningkatkan hubungan perdagangan, maupun sektor pariwisata.
Dia berharap penerbangan langsung dapat dibangun antara Tashkent dengan Jakarta.
Untuk sektor pendidikan, Sunaryo berharap kolaborasi dengan pemerintah setempat untuk pertukaran pelajar agar lebih banyak pelajar Uzbekistan maupun Kirgizstan mengambil pendidikan di Indonesia.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019
Tags: