Tiga rumah sakit perpanjang layanan BPJS Kesehatan
7 Januari 2019 13:51 WIB
Dokumentasi - Petugas bekerja di dekat layar informasi penghentian sementara pelayanan untuk pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) karena masalah akreditasi di Rumah Sakit Umum Islam (RSUI) Kustati Solo, Jawa Tengah, Jumat (4/1/19). (ANTARA FOTO/Maulana Surya/wsj.)
Solo (ANTARA News) - Tiga rumah sakit di Soloraya secara resmi memperpanjang layanan untuk pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan setelah keluarnya surat rekomendasi dari Menteri Kesehatan.
"Tiga rumah sakit ini, yaitu Rumah Sakit Umum Islam (RSUI) Kustati Surakarta, RS Amal Sehat Sragen, dan RS Amal Sehat Wonogiri," kata Kepala BPJS Kesehatan Surakarta Agus Purwono di sela penandatanganan perpanjangan kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan tiga rumah sakit di Kantor BPJS Surakarta, Senin.
Ia mengatakan dengan turunnya surat rekomendasi dari Menteri Kesehatan tersebut, kerja sama pelayanan untuk pasien BPJS Kesehatan dilanjutkan.
Ia berharap dengan dilakukannya kerja sama tersebut kondisi di masyarakat bisa kembali tenang. Di sisi lain, pihak rumah sakit bisa kembali memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal.
"Rumah sakit juga tidak ada beban lagi, semuanya kembali berjalan normal. Masyarakat tidak perlu gaduh karena pemindahan pasien," katanya.
Sementara itu, setelah sempat dihentikan sejak tanggal 1 Januari 2019, pada tanggal 4 Januari 2019, Menteri Kesehatan mengirimkan surat rekomendasi kepada tiga rumah sakit tersebut untuk kembali membuka layanan bagi pasien BPJS Kesehatan.
Alasan penghentian kerja sama tersebut karena salah satu syarat perpanjangan yaitu akreditasi terbaru pelayanan rumah sakit belum terpenuhi. Terkait hal itu, dikatakannya, syarat akreditasi bisa dipenuhi sembari kerja sama berjalan.
"Akreditasi menjadi salah satu persyaratan mutu pelayanan dan dinilai oleh lembaga yang membantu di Kemenkes," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri Rizky Mukti Sejati mengatakan sempat mengalihkan pasien BPJS Kesehatan ke rumah sakit lain saat penghentian pelayanan BPJS Kesehatan.
"Pasien ini yang melakukan perawatan rutin seperti cuci darah. Sejak dihentikan, ada sekitar 25 pasien hemodialisa yang kami alihkan ke rumah sakit lain," katanya.*
Baca juga: DKI tegaskan pasien BPJS Kesehatan tetap dilayani
Baca juga: 42.000 warga miskin Kota Kupang ikut program BPJS Kesehatan
Baca juga: BPJS Kesehatan hentikan sementara kerja sama dengan tiga RSUD Jakarta
"Tiga rumah sakit ini, yaitu Rumah Sakit Umum Islam (RSUI) Kustati Surakarta, RS Amal Sehat Sragen, dan RS Amal Sehat Wonogiri," kata Kepala BPJS Kesehatan Surakarta Agus Purwono di sela penandatanganan perpanjangan kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan tiga rumah sakit di Kantor BPJS Surakarta, Senin.
Ia mengatakan dengan turunnya surat rekomendasi dari Menteri Kesehatan tersebut, kerja sama pelayanan untuk pasien BPJS Kesehatan dilanjutkan.
Ia berharap dengan dilakukannya kerja sama tersebut kondisi di masyarakat bisa kembali tenang. Di sisi lain, pihak rumah sakit bisa kembali memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal.
"Rumah sakit juga tidak ada beban lagi, semuanya kembali berjalan normal. Masyarakat tidak perlu gaduh karena pemindahan pasien," katanya.
Sementara itu, setelah sempat dihentikan sejak tanggal 1 Januari 2019, pada tanggal 4 Januari 2019, Menteri Kesehatan mengirimkan surat rekomendasi kepada tiga rumah sakit tersebut untuk kembali membuka layanan bagi pasien BPJS Kesehatan.
Alasan penghentian kerja sama tersebut karena salah satu syarat perpanjangan yaitu akreditasi terbaru pelayanan rumah sakit belum terpenuhi. Terkait hal itu, dikatakannya, syarat akreditasi bisa dipenuhi sembari kerja sama berjalan.
"Akreditasi menjadi salah satu persyaratan mutu pelayanan dan dinilai oleh lembaga yang membantu di Kemenkes," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri Rizky Mukti Sejati mengatakan sempat mengalihkan pasien BPJS Kesehatan ke rumah sakit lain saat penghentian pelayanan BPJS Kesehatan.
"Pasien ini yang melakukan perawatan rutin seperti cuci darah. Sejak dihentikan, ada sekitar 25 pasien hemodialisa yang kami alihkan ke rumah sakit lain," katanya.*
Baca juga: DKI tegaskan pasien BPJS Kesehatan tetap dilayani
Baca juga: 42.000 warga miskin Kota Kupang ikut program BPJS Kesehatan
Baca juga: BPJS Kesehatan hentikan sementara kerja sama dengan tiga RSUD Jakarta
Pewarta: Aries Wasita Widi Astuti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: