Kucing hutan resahkan peternak ayam di Lebak
6 Januari 2019 22:36 WIB
Arsip Foto - Seekor Kucing Hutan (Felis bengalensis) berada dalam kandang di Kantor BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Banten di Serang, Senin (23/7/2018). Petugas BKSDA mengamankan hewan dilindungi tersebut dari warga untuk direhabilitasi kemudian dikembalikan ke habitatnya. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Lebak (ANTARA News) - Kucing hutan jenis Felis Bengalensis yang banyak berkeliaran di Kabupaten Lebak, Banten, meresahkan warga terutama peternak yang mengeluhkan kehilangan ternak ayam mereka.
"Dalam sepekan terakhir sekitar 25 ayam kampung dimakan Meong Congkok," kata Samian (50), warga Desa Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak, Minggu.
Dia mengatakan, hampir setiap hari ternak ayam warga dimangsa hewan tersebut sehingga merugikan masyarakat terutama peternak. Kucing hutan yang disebut warga setempat dengan Meong Congkok itu mendatangi perkampungan dalam jumlah berkelompok biasanya terdiri dari tiga hingga enam ekor.
"Kami kesulitan untuk menangkap Meong Congkok karena begitu liar juga melakukan perlawanan," katanya menjelaskan.
Ade (45), warga Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, juga mengaku sejak sepekan terakhir kehilangan ternak ayam sebanyak 20 ekor karena dimangsa kucing hutan.
"Kami pernah mengejar binatang itu setelah memakan ayam, namun mereka sangat cepat lari ke hutan," kata Ade.
Ade memperkirakan, banyaknya kucing hutan yang berkeliaran di permukiman dan memangsa ternak ayam warga karena habitatnya terganggu akibat alih fungsi lahan. Wilayah Kabupaten Lebak dilintasi proyek pembangunan jalan tol Serang-Panimbang.
Selain itu juga sejumlah pegunungan di kawasan tersebut dieksploitasi pertambangan pasir dan batu.
Baca juga: BKSDA Jambi lepas liarkan kucing hutan
"Dalam sepekan terakhir sekitar 25 ayam kampung dimakan Meong Congkok," kata Samian (50), warga Desa Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak, Minggu.
Dia mengatakan, hampir setiap hari ternak ayam warga dimangsa hewan tersebut sehingga merugikan masyarakat terutama peternak. Kucing hutan yang disebut warga setempat dengan Meong Congkok itu mendatangi perkampungan dalam jumlah berkelompok biasanya terdiri dari tiga hingga enam ekor.
"Kami kesulitan untuk menangkap Meong Congkok karena begitu liar juga melakukan perlawanan," katanya menjelaskan.
Ade (45), warga Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, juga mengaku sejak sepekan terakhir kehilangan ternak ayam sebanyak 20 ekor karena dimangsa kucing hutan.
"Kami pernah mengejar binatang itu setelah memakan ayam, namun mereka sangat cepat lari ke hutan," kata Ade.
Ade memperkirakan, banyaknya kucing hutan yang berkeliaran di permukiman dan memangsa ternak ayam warga karena habitatnya terganggu akibat alih fungsi lahan. Wilayah Kabupaten Lebak dilintasi proyek pembangunan jalan tol Serang-Panimbang.
Selain itu juga sejumlah pegunungan di kawasan tersebut dieksploitasi pertambangan pasir dan batu.
Baca juga: BKSDA Jambi lepas liarkan kucing hutan
Pewarta: Mansyur
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: