Survei nyatakan tiga partai politik masih andalkan kekuatan figur ketua umum
6 Januari 2019 15:51 WIB
Direktur LRP, Arvan Maulana (kiri), memaparkan hasil survei nasional Peta Terkini Kekuatan Partai Politik 2019, di Hotel Sofyan, Jakarta, Minggu. (ANTARA News/Imam Budilaksono)
Jakarta (ANTARA News) - Survei Lembaga Riset Publik (LRP) menunjukkan ada tiga partai politik yang mengandalkan kekuatan figur dalam menggaet pemilih di Pemilu 2019, yaitu Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan Partai Bulan Bintang (PBB).
"Ketiga partai tersebut dipilih pemilih karena mereka suka dengan figur ketua umum masing-masing partai tersebut," kata Direktur Riset LRP, Arvan Maulana. dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu.
Ia menjelaskan, faktor figur menjadi alasan utama pemilih memilih ketiga tersebut, mengalahkan sembilan faktor lainnya yang disurvei lembaga tersebut.
Menurut dia, 35,6 persen pemilih memilih Partai Gerindra karena faktor figur Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan hanya 26,5 persen yang memilih partai tersebut karena visi, misi dan program yang bagus.
"Di Partai Demokrat, 35,7 persen pemilih memilih partai itu karena faktor ketum dan 16,1 persen memilih karena faktor visi, misi dan program yang bagus," ujarnya.
Untuk PBB menurut dia, 41 persen memilih karena kesukaan terhadap figur Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra dan hanya 12,2 persen memilih karena faktor visi, misi dan program yang bagus.
Di sisi lain dia menilai menguatnya faktor figur dalam partai ada kecenderungan parpol tersebut menjadi oligarki sehingga tidak baik bagi perkembangan demokrasi di Indonesia.
"Bisa saja oligarki terjadi karena kuatnya figur ketum dan itu tidak bisa dipungkiri," katanya.
Survei tersebut melibatkan 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia yang telah memiliki hak pilih dengan teknik sampling "multistage random sampling.
Margin of error survei tersebut diperkirakan kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan pengumpulan data lapangan dilakukan pada pekan keempat bulan Desember 2018.
"Ketiga partai tersebut dipilih pemilih karena mereka suka dengan figur ketua umum masing-masing partai tersebut," kata Direktur Riset LRP, Arvan Maulana. dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu.
Ia menjelaskan, faktor figur menjadi alasan utama pemilih memilih ketiga tersebut, mengalahkan sembilan faktor lainnya yang disurvei lembaga tersebut.
Menurut dia, 35,6 persen pemilih memilih Partai Gerindra karena faktor figur Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan hanya 26,5 persen yang memilih partai tersebut karena visi, misi dan program yang bagus.
"Di Partai Demokrat, 35,7 persen pemilih memilih partai itu karena faktor ketum dan 16,1 persen memilih karena faktor visi, misi dan program yang bagus," ujarnya.
Untuk PBB menurut dia, 41 persen memilih karena kesukaan terhadap figur Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra dan hanya 12,2 persen memilih karena faktor visi, misi dan program yang bagus.
Di sisi lain dia menilai menguatnya faktor figur dalam partai ada kecenderungan parpol tersebut menjadi oligarki sehingga tidak baik bagi perkembangan demokrasi di Indonesia.
"Bisa saja oligarki terjadi karena kuatnya figur ketum dan itu tidak bisa dipungkiri," katanya.
Survei tersebut melibatkan 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia yang telah memiliki hak pilih dengan teknik sampling "multistage random sampling.
Margin of error survei tersebut diperkirakan kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan pengumpulan data lapangan dilakukan pada pekan keempat bulan Desember 2018.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Tags: