Menhub bersepeda motor sebelum isi seminar keselamatan ojek online
6 Januari 2019 14:23 WIB
(Kiri-kanan) Kepala Badan Pengelola Transportasi Jakarta Bambang Prihartono, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi dan Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan GOJEK Shinto Nugroho saat membuka pelatihan keselamatan berkendara di GO-FOOD Festival di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (6/1/2019). (ANTARA News/HO GOJEK)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberi seminar singkat mengenai keselamatan berkendara untuk pengemudi GOJEK, yang dihadiri sekitar 100 mitra pengemudi aplikasi transportasi online tersebut.
"Saya tadi naik motor ada artinya, ingin merasakan bagaimana rekan-rekan saat mengendarai motor," kata Budi yang datang ke lokasi acara di GO-FOOD Festival Jakarta Garden City Cakung, Minggu siang, dengan sepeda motor.
Dalam seminar yang dihadiri oleh mitra pengemudi laki-laki dan perempuan tersebut, Menhub Budi Karya mengingatkan para pengemudi untuk tidak memacu kendaraan mereka di atas 40 kilometer per jam untuk alasan keselamatan.
Mengutip data dari Kemenhub, angka kecelakaan sepeda motor mencapai 72 persen karena pengemudi berkendara dalam kecepatan tinggi.
"Kami ingin 72 persen ini berkurang," kata dia.
Baca juga: Kemenhub akan keluarkan aturan ojek daring
Keamanan berkendara juga harus diimbangi dengan penggunaan atribut keselamatan seperti helm. Menurut Budi, kecelakaan motor yang menyebabkan kematian karena pengendara mengalami cedera kepala karena tidak memakai helm.
Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan Publik GOJEK, Shinto Nugroho menyatakan keselamatan saat berkendara merupakan hal yang sangat penting sehingga mereka secara berkala mengadakan pelatihan bagi mitra pengemudi, bekerja sama dengan Rifat Driving Lab.
Pelatihan mitra pengemudi GOJEK saat ini sudah mencakup 13 kota di Indonesia. Materi yang diberikan di pelatihan tersebut disesuaikan dengan masalah yang sering dihadapi mitra pengemudi di lapangan.
Baca juga: Hindari macet, Steve Aoki naik ojek online di Bali
GOJEK menilai pelatihan seperti ini selain berfungsi untuk menjaga keselamatan pengemudi dan penumpang, juga untuk memberi pemahaman kepada pengemudi bahwa keselamatan dapat mempengaruhi kesempatan mereka mendapatkan konsumen.
"Tingginya angka kecelakaan di jalan dapat meningkatkan keraguan penumpang terhadap keterampilan mitra GOJEK dalam mengendarai motor dengan aman dan persepsi seperti ini, bisa berpengaruh pada kesempatan mereka dalam mendapatkan pendapatan dan mempersempit kesempatan para mitra," kata Shinto.
Selain mengadakan pelatihan, GOJEK juga sudah membentuk tim khusus dan menyediakan ambulans jika pengemudi mengalami kecelakaan di jalan.
"Saya tadi naik motor ada artinya, ingin merasakan bagaimana rekan-rekan saat mengendarai motor," kata Budi yang datang ke lokasi acara di GO-FOOD Festival Jakarta Garden City Cakung, Minggu siang, dengan sepeda motor.
Dalam seminar yang dihadiri oleh mitra pengemudi laki-laki dan perempuan tersebut, Menhub Budi Karya mengingatkan para pengemudi untuk tidak memacu kendaraan mereka di atas 40 kilometer per jam untuk alasan keselamatan.
Mengutip data dari Kemenhub, angka kecelakaan sepeda motor mencapai 72 persen karena pengemudi berkendara dalam kecepatan tinggi.
"Kami ingin 72 persen ini berkurang," kata dia.
Baca juga: Kemenhub akan keluarkan aturan ojek daring
Keamanan berkendara juga harus diimbangi dengan penggunaan atribut keselamatan seperti helm. Menurut Budi, kecelakaan motor yang menyebabkan kematian karena pengendara mengalami cedera kepala karena tidak memakai helm.
Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan Publik GOJEK, Shinto Nugroho menyatakan keselamatan saat berkendara merupakan hal yang sangat penting sehingga mereka secara berkala mengadakan pelatihan bagi mitra pengemudi, bekerja sama dengan Rifat Driving Lab.
Pelatihan mitra pengemudi GOJEK saat ini sudah mencakup 13 kota di Indonesia. Materi yang diberikan di pelatihan tersebut disesuaikan dengan masalah yang sering dihadapi mitra pengemudi di lapangan.
Baca juga: Hindari macet, Steve Aoki naik ojek online di Bali
GOJEK menilai pelatihan seperti ini selain berfungsi untuk menjaga keselamatan pengemudi dan penumpang, juga untuk memberi pemahaman kepada pengemudi bahwa keselamatan dapat mempengaruhi kesempatan mereka mendapatkan konsumen.
"Tingginya angka kecelakaan di jalan dapat meningkatkan keraguan penumpang terhadap keterampilan mitra GOJEK dalam mengendarai motor dengan aman dan persepsi seperti ini, bisa berpengaruh pada kesempatan mereka dalam mendapatkan pendapatan dan mempersempit kesempatan para mitra," kata Shinto.
Selain mengadakan pelatihan, GOJEK juga sudah membentuk tim khusus dan menyediakan ambulans jika pengemudi mengalami kecelakaan di jalan.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019
Tags: