Bandarlampung (ANTARA News) - Sejumlah warga menyesalkan adanya pesan berantai yang menyebutkan air laut di Teluk Lampung naik sehingga banyak masyarakat yang berhamburan keluar rumah untuk mencari tempat lebih tinggi pada Sabtu malam (5/1).
Menurut Setiawan, salah seorang warga Gubuksero, Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandarlampung, awalnya dirinya tidak percaya kabar tersebut namun tetap saja ikut keluar rumah karena warga dari ujung gang berlarian ke depan.
Dia juga mengatakan ada informasi dari daerah lain bahwa air laut sudah naik, maka warga di sini pun menjadi panik dan terbangun semua akibat kabar yang belum jelas tersebut.
Berdasarkan pantauan Antara langsung ke pesisir Kota Bandarlampung yaitu Gudang Lelang, warga di sana relatif lebih tenang, namun mereka tetap waspada karena ada pesan berantai dari kerabat yang mengatakan air laut naik.
"Tidak ada apa-apa, air juga relatif tenang dan tidak surut kayak kemarin," kata salah seorang warga Gudang Lelang Fery yang sedang mengontrol air di laut sana.
Ia menjelaskan isu ini sangat mengganggu dan membuat panik semua warga pesisir Kota Bandarlampung, yang membuat mereka tidak merasa nyaman untuk bermalam di rumahnya sendiri.
Dia juga mengatakan bahwa isu-isu seperti ini dapat membahayakan dan merugikan warga karena dapat dimaanfaatkan orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk berbuat kriminalisme seperti penjarahan.
"Semoga saja isu seperti ini cepat berakhir, wajar saja kalau mereka panik bila dapat isu seperti itu karena masih sedikit trauma," katanya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di Kantor Gubernur Lampung, terlihat ratusan warga kembali berdatangan karena kabar tersebut.
Alasan mereka bergegas meninggalkan rumahnya dan menuju ke tempat lebih tinggi lantaran ada yang berteriak "air..air..air naik".
Baca juga: Hoaks, Rekaman Suara Soal Gempa Akibat Erupsi Gunung Anak Krakatau
Baca juga: Polisi tangkap penyebar hoaks gelombang tinggi di perairan Karawang
Warga Teluk Lampung sesalkan pesan berantai air laut naik
6 Januari 2019 07:37 WIB
Foto arsip. Warga mengungsi di kantor Gubernur Lampung akibat tsunami Selat Sunda (23/12/2018) (ANTARA/Dian Hadiatna)
Pewarta: Triono Subagyo, Dian dan Emir
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019
Tags: