NBA
Takut diciduk mata-mata Turki, Kanter tidak ikut ke London
6 Januari 2019 04:53 WIB
President Southeast Asian Basketball Association Erick Thohir (kanan) memberikan cendera mata kepada Enes Kanter saat masih memperkuat tim Oklahoma City Thunder Enes Kanter di Britama Arena, Jakarta, Kamis (18/5/2017). Kehadiran Enes di Indonesia tersebut merupakan bagian dari kegiatan misi kemanusiaan untuk membantu perkembangan anak-anak di seluruh dunia melalui pendidikan, pengentasan kemiskinan, dan keharmonisan sosial. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, (ANTARA News) - Takut diciduk oleh agen rahasia Turki, Enes Kanter, pemain basket klub NBA New York Knicks tidak mau ikut ke London bersama timnya.
Kanter yang berasal dari Turki itu, dikenal sangat vokal dan sering melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan. Kanter tampaknya trauma karena pernah ditahan di Rumania selama beberapa jam saat terakhir kali melakukan perjalanan ke luar negeri.
Erdogan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Kanter pada Mei lalu dan paspornya telah dicabut oleh pemerintah Turki.
Dua klub basket NBA, yaitu New York Knicks dan Washington Wizards akan bertanding di London pada 17 Januari 2019 mendatang.
"Banyak mata-mata (Turki) disana. Saya kira saya bisa dengan mudah dibunuh disana. Situasinya sangat tidak bagus,"kata Kanter.
Pihak klub Knicks mengatakan bahwa Kanter tidak bisa ikut ke London karena masalah visa, sementara bagi Kanter, keamanan dirinya adalah prioritas utama.
"Sayang saya tidak bisa berangkat karena orang gila itu, presiden Turki," kata Kanter sambil menambahkan bahwa ia bisa saja ia dibunuh di London.
"Saya tidak akan pergi, hanya tinggi disini dan berlatih disini saja. Sungguh menyedihkan karena masalah ini mempengaruhi karir saya karena saya ingin membantu tim memenangi pertandingan."
"Tapi hanya karena satu orang gila itu, atau diktator, saya tidak bisa pergi kesana dan melakukan pekerjaaan saya,"katanya menambahkan.
Baca juga: Ayah pemain NBA terlibat organisasi teroris
Baca juga: Turki terbitkan surat penangkapan pebasket NBA
Kanter yang berasal dari Turki itu, dikenal sangat vokal dan sering melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan. Kanter tampaknya trauma karena pernah ditahan di Rumania selama beberapa jam saat terakhir kali melakukan perjalanan ke luar negeri.
Erdogan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Kanter pada Mei lalu dan paspornya telah dicabut oleh pemerintah Turki.
Dua klub basket NBA, yaitu New York Knicks dan Washington Wizards akan bertanding di London pada 17 Januari 2019 mendatang.
"Banyak mata-mata (Turki) disana. Saya kira saya bisa dengan mudah dibunuh disana. Situasinya sangat tidak bagus,"kata Kanter.
Pihak klub Knicks mengatakan bahwa Kanter tidak bisa ikut ke London karena masalah visa, sementara bagi Kanter, keamanan dirinya adalah prioritas utama.
"Sayang saya tidak bisa berangkat karena orang gila itu, presiden Turki," kata Kanter sambil menambahkan bahwa ia bisa saja ia dibunuh di London.
"Saya tidak akan pergi, hanya tinggi disini dan berlatih disini saja. Sungguh menyedihkan karena masalah ini mempengaruhi karir saya karena saya ingin membantu tim memenangi pertandingan."
"Tapi hanya karena satu orang gila itu, atau diktator, saya tidak bisa pergi kesana dan melakukan pekerjaaan saya,"katanya menambahkan.
Baca juga: Ayah pemain NBA terlibat organisasi teroris
Baca juga: Turki terbitkan surat penangkapan pebasket NBA
Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: