Masyarakat diimbau hindari pesisir Selat Sunda radius 500 meter
5 Januari 2019 19:09 WIB
Warga mendayung sampan dengan latar belakang erupsi Gunung Anak Krakatau di Pelabuhan Pulau Sebesi, Lampung Selatan, Lampung, Selasa (1/1/2019). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyatakan Gunung Anak Krakatau masih berada di level III (Siaga). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.
Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk menghindari lokasi pesisir pantai di sekitar Selat Sunda dalam radius 500 meter.
Berdasarkan informasi Badan Geologi terkait perkembangan erupsi Gunung Anak Krakatau, serta dengan mempertimbangkan kondisi lereng atau tebing dasar laut ataupun kondisi potensi kegempaan di Selat Sunda, maka zona waspada tsunami masih diterapkan dalam radius 500 meter dari tepi pantai yang berada pada elevasi rendah (elevasi kurang dari 5 meter di atas permukaan laut).
“Masyarakat diminta tetap tenang dan waspada, dalam beraktivitas di pantai atau pesisir Selat Sunda, dalam radius 500 meter dari tepi pantai yang berada pada elevasi rendah,” demikian keterangan resmi BMKG yang diterima Antara, Sabtu sore.
BMKG beserta Badan Geologi dengan dukungan TNI dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyatakan masih tetap terus memantau, dan akan terus menyampaikan informasi perkembangannya.
“Mohon terus memonitor perkembangan informasi terkait kewaspadaan bahaya tsunami, melalui website, aplikasi mobile dan media sosial InfoBMKG, serta memonitor perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau melalui aplikasi MAGMA INDONESIA Badan Geologi-ESDM, agar tidak terpancing dengan informasi atau isu yang menyesatkan,” demikian BMKG.
Baca juga: Sensor ketinggian air buatan BMKG dipasang di Ujung Kulon
Baca juga: BMKG pasang pengukur tinggi air laut dekat Anak Krakatau
Baca juga: Gunung Anak Krakatau alami 24 kegempaan letusan
Baca juga: Aktivitas Gunung Anak Krakatau menurun
Berdasarkan informasi Badan Geologi terkait perkembangan erupsi Gunung Anak Krakatau, serta dengan mempertimbangkan kondisi lereng atau tebing dasar laut ataupun kondisi potensi kegempaan di Selat Sunda, maka zona waspada tsunami masih diterapkan dalam radius 500 meter dari tepi pantai yang berada pada elevasi rendah (elevasi kurang dari 5 meter di atas permukaan laut).
“Masyarakat diminta tetap tenang dan waspada, dalam beraktivitas di pantai atau pesisir Selat Sunda, dalam radius 500 meter dari tepi pantai yang berada pada elevasi rendah,” demikian keterangan resmi BMKG yang diterima Antara, Sabtu sore.
BMKG beserta Badan Geologi dengan dukungan TNI dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyatakan masih tetap terus memantau, dan akan terus menyampaikan informasi perkembangannya.
“Mohon terus memonitor perkembangan informasi terkait kewaspadaan bahaya tsunami, melalui website, aplikasi mobile dan media sosial InfoBMKG, serta memonitor perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau melalui aplikasi MAGMA INDONESIA Badan Geologi-ESDM, agar tidak terpancing dengan informasi atau isu yang menyesatkan,” demikian BMKG.
Baca juga: Sensor ketinggian air buatan BMKG dipasang di Ujung Kulon
Baca juga: BMKG pasang pengukur tinggi air laut dekat Anak Krakatau
Baca juga: Gunung Anak Krakatau alami 24 kegempaan letusan
Baca juga: Aktivitas Gunung Anak Krakatau menurun
Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: