Jambi (ANTARA News) - Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jambi mengamankan satu unit mobil truk yang sedang mengangkut muatan 27 meter kubik kayu olahan jenis rimba campuran yang tidak memiliki dokumen resmi atau ilegal dan diduga hasil jarahan dari kawasan hutan Kabupaten Merangin.
Penangkapan itu dilakukan tim Dishut Jambi pada Selasa lalu (1/1) saat mobil truk dengan nomor polisi B 9216 YY yang diamankan karena mengangkut kayu tanpa disertai dokumen yang sah, kata Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Provinsi Jambi, Ahmad Bestari, Jumat.
Saat diperiksa diketahui mobil truk tersebut sedang memuat 27 meter kubik kayu yang ketika itu sedang melintas di Jalan Lintas Bangko-Rantau Panjang, tepatnya pada Km 26 Simpang Margoyoso, Kabupaten Merangin.
Dishut Jambi juga mengamankan dua orang masing-masing berinisial MM dan SH yang saat ini masih menjalani pemeriksaan oleh tim.
Saat diamankan petugas, pelaku memang sempat menunjukkan dokumen kepada petugas. Namun dokumen yang ditunjukkan tersebut tidak sah karena pengangkutan kayu dilakukan di Merangin namun pada dokumen tertulis Kabupaten Tebo.
Ahmad Bestari mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara ini diketahui jika kayu ilegal tersebut akan dibawa ke Probolinggo, Jawa Timur dengan menggunakan mobil truk.
"Jika terbukti melanggar pelaku akan kita kenakan pasal 88 ayat (1) huruf a jo pasal 16 Undang-Undang RI Nomor 18 tahun 2018 tentang pencegahan dan pemberantasan kerusakan hutan dengan ancaman hukumannya lima tahun penjara serta denda Rp1 miliar," kata Ahmad Bestari.
Terkait kasus ini pihaknya juga akan berkoordinasi dengan saksi ahli dan nanti ahli yang akan memeriksa untuk memastikan berapa banyak barang bukti kayu ilegal itu yang berasil diamankan pihak Kehutanan Jambi.
Baca juga: Polres Inhu sita kayu meranti ilegal
Baca juga: 30 ton kayu olahan disita polisi di Aceh
Jambi sita 27 meter kubik kayu ilegal
4 Januari 2019 13:27 WIB
Ilustrasi - Polisi menunjukkan barang bukti kayu ilegal di areal parkir Polres Madiun, Jawa Timur, Rabu (13/9/2017). (ANTARA /Siswowidodo)
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: