Bojonegoro (ANTARA News) - PT Pertamina EP Cepu (PEPC) lakukan pemancangan Perdana EPC Gas Processing Facisility (GPF) proyek pengembangan lapangan gas unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) bertempat di Bojonegoro, Jawa Timur, Jum’at.

Acara tersebut di hadiri Direktur Hulu PT Pertamina (Persero), Dharmawan H Samsu, Deputi Operasi SKKMIGAS Fatar Yani Abdurrahman, dan Ketua DPRD Bojonegero Sigit Kusharijanto.

Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh PEPC merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengatakan pemancangan Perdana EPC Gas Processing Facility merupakan salah satu momentum penting dari proyek JTB.

"Proyek EPC GPF berfungsi memproduksi gas dan kondensat dari Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru dengan produksi rata-rata raw gas sebesar 315 MMSCFD dan target gas onstream/komersil pada 2021 dengan sales gas sebesar 192 MMSCFD," katanya.

GPF yang akan dibangun , kata Dharmawan, menggunakan teknologi dan dirancang guna mendapatkan keandalan operasi dan ramah lingkungan untuk berproduksi selama 25 tahun.

Sementara Direktur Utama PEPC, Jamsaton Nababan, menjelaskan bahwa saat ini, progress EPC GPF telah mencapai 12 persen dan diharapkan progress akan bertambah maju sesuai dengan S-Curve yang telah disepakati antara PEPC dengan konsorsium RJJ selaku pelaksana pekerjaan.

"Pekerjaan ini dilakukan secara paralel dan simultan dari pekerjaan Engineering, Procurement, dan Construction sehingga dapat dilaksanakan Commissioning dan Project Completion EPC GPF pada tahun 2021," imbuh Jamsaton.

Produksi gas sebesar 192 MMSCFD tersebut nantinya akan dialirkan melalui Pipa transmisi Gresik-Semarang. Dengan cadangan gas JTB sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF), JTB diharapkan dapat memberikan dampak berantai , khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sementara itu Ketua DPRD Bojonegoro Sigit Kusharijanto menyampaikan dukungannya terhadap proyek JTB yang dapat memberikan dampak berantai bagi masyarakat Bojonegoro.

PT Pertamina (Persero) optimis PEPC yang sebelumnya telah menyumbang 25 persen produksi minyak mentah nasional melalui Lapangan Banyu Urip akan menunjukkan komitmen kerjanya dalam mengawal proyek JTB agar selesai sesuai target.

Proyek JTB diproyeksikan akan meningkatkan pendapatan negara dari US 3,61 miliar dolar AS selama kontrak bagi hasil (PSC).

Baca juga: Pertamina EP eksplorasi Sumur RDM-01 Langkat