Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik untuk sesi kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), mengawali tahun baru dengan positif karena pasar ekuitas anjlok dan dolar AS melemah.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari, naik 10,70 dolar AS atau 0,83 persen, menjadi menetap pada 1.294,80 dolar AS per ounce.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh lebih dari dua persen pada perdagangan Kamis (3/1), sebagai tanggapan terhadap data manufaktur AS yang lemah dan peringatan Apple Inc. tentang pendapatannya yang jauh lebih rendah.

Indeks S&P 500 dan Indeks Komposit Nasdaq mengikuti penurunan tajam Dow. Ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena para investor mencari aset-aset "safe haven" (tempat yang aman) seperti emas.

Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, mundur 0,43 persen menjadi 96,25 sekitar tengah hari, memberikan dukungan tambahan terhadap emas berjangka.

Dolar AS dan emas bergerak berlawanan arah, sehingga ketika dolar AS melemah biasanya harga emas akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Emas berjangka telah mendapatkan lebih banyak dukungan dari meningkatnya harapan kemungkinan jeda dalam kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS, kata beberapa analis.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 14,8 sen AS atau 0,95 persen, menjadi ditutup pada 15,777 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 4,7 dolar AS atau 0,58 persen, menjadi menetap di 799,30 dolar AS per ounce.

Baca juga: Pelemahan Dolar AS dorong harga emas berjangka naik