Cakupan kesehatan menyeluruh warga Kudus ditargetkan tercapai 2019
3 Januari 2019 22:42 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan pernyataan atas diraihnya Universal Health Coverage (UHC) Award 2018 untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, (25/05/2018). (FOTO ANTARA/ Susylo Asmalyah)
Kudus, Jateng (ANTARA News) - Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menargetkan tahun 2019 bisa mencapai Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan kesehatan menyeluruh bagi seluruh penduduk di Kudus, kata Bupati Kudus Muhammad Tamzil.
"Syarat mencapai UHC minimal 95 persen penduduknya mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Kami justru menargetkan nantinya bisa lebih dari 95 persen," ujarnya ditemui di sela-sela mengunjungi fasilitas di RSUD Lukmono Hadi Kudus, Kamis.
Untuk mencapai target UHC, kata dia, masyarakat yang memanfaatkan program rawat inap di kelas III gratis, bisa langsung didaftarkan menjadi peserta JKN-KIS.
Setiap ada kesempatan bertemu masyarakat, Tamzil mengaku meminta masyarakat yang masuk kategori tidak mampu untuk segera mendaftar.
Nantinya, lanjut dia, Pemkab Kudus yang akan menanggung pembayaran iuran setiap bulannya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Joko Dwi Putranto menambahkan untuk memenuhi target UHC tahun ini, memang butuh dukungan anggaran yang memadai.
Anggaran yang tersedia saat ini, kata dia, sebesar Rp23 miliar yang nantinya bisa digunakan untuk membayar iuran peserta JKN-KIS yang baru didaftarkan.
Terkait data, kata dia, memang perlu pendataan secara tuntas agar pendaftarannya nanti benar-benar tepat sasaran.
Berdasarkan aturan yang baru, semua orang yang mendapatkan bantuan dari pemerintah wajib masuk ke dalam basis data terpadu (BDT).
Berdasarkan data dari BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kudus, jumlah peserta JKN di Kabupaten Kudus tercatat sebanyak Kudus 647.792 peserta atau 76,77 persen dari total jumlah penduduk di Kabupaten Kudus sebanyak 843.847 jiwa.
Baca juga: DJSN evaluasi tiga kendala UHC belum tercapai
Baca juga: Ratusan Warga Kudus Berobat Gratis Jelang Ramadhan
"Syarat mencapai UHC minimal 95 persen penduduknya mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Kami justru menargetkan nantinya bisa lebih dari 95 persen," ujarnya ditemui di sela-sela mengunjungi fasilitas di RSUD Lukmono Hadi Kudus, Kamis.
Untuk mencapai target UHC, kata dia, masyarakat yang memanfaatkan program rawat inap di kelas III gratis, bisa langsung didaftarkan menjadi peserta JKN-KIS.
Setiap ada kesempatan bertemu masyarakat, Tamzil mengaku meminta masyarakat yang masuk kategori tidak mampu untuk segera mendaftar.
Nantinya, lanjut dia, Pemkab Kudus yang akan menanggung pembayaran iuran setiap bulannya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Joko Dwi Putranto menambahkan untuk memenuhi target UHC tahun ini, memang butuh dukungan anggaran yang memadai.
Anggaran yang tersedia saat ini, kata dia, sebesar Rp23 miliar yang nantinya bisa digunakan untuk membayar iuran peserta JKN-KIS yang baru didaftarkan.
Terkait data, kata dia, memang perlu pendataan secara tuntas agar pendaftarannya nanti benar-benar tepat sasaran.
Berdasarkan aturan yang baru, semua orang yang mendapatkan bantuan dari pemerintah wajib masuk ke dalam basis data terpadu (BDT).
Berdasarkan data dari BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kudus, jumlah peserta JKN di Kabupaten Kudus tercatat sebanyak Kudus 647.792 peserta atau 76,77 persen dari total jumlah penduduk di Kabupaten Kudus sebanyak 843.847 jiwa.
Baca juga: DJSN evaluasi tiga kendala UHC belum tercapai
Baca juga: Ratusan Warga Kudus Berobat Gratis Jelang Ramadhan
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: