Sri Mulyani terpilih sebagai Menkeu terbaik versi "The Banker"
3 Januari 2019 16:24 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan konferensi pers tentang Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (2/1/2019). Kementerian Keuangan menyatakan realisasi APBN 2018 sangat baik dan optimal dengan Pendapatan Negara mencapai Rp1.942,3 triliun atau 102,5 persen dari APBN 2018, sedangkan untuk Belanja Negara totalnya Rp2.202,2 triliun atau 99,2 persen dari target APBN 2018. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terpilih sebagai "Finance Minister of The Year 2019" versi majalah keuangan internasional "The Banker".
Keterangan pers tertulis Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan terdapat beberapa kriteria yang menjadi penyebab "The Banker" memilih Sri Mulyani.
Pertama, karena mampu menjaga ketahanan perekonomian negara meski terjadi guncangan seperti bencana alam sepanjang 2018. Dari sisi fiskal, ketahanan itu terlihat dari defisit anggaran yang tercatat sebesar 1,76 persen terhadap PDB, atau lebih rendah dari target 2,19 persen terhadap PDB.
Kedua, adanya modernisasi respon negara terhadap bencana alam melalui strategi pembiayaan risiko dan penjaminan atau asuransi untuk mempercepat proses bantuan dan pemulihan pascabencana.
Ketiga, membuat serangkaian perubahan pada sistem perpajakan untuk meningkatkan pendapatan negara, seperti penyederhanaan proses pembayaran pajak dan penambahan lokasi tempat pembayaran pajak.
Keempat, memotong tarif Pajak Penghasilan (PPh) untuk perusahaan kecil dan menengah dan mengenakan pajak "e-commerce" pada perusahaan berbasis perdagangan elektronik yang beroperasi dari luar negeri.
Terakhir, mengurangi pajak pada layanan ekspor milik Indonesia dengan men-nol-kan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk menstimulasi kinerja sektor perdagangan.
"The Banker" merupakan majalah keuangan internasional yang dimiliki Financial Times (The Nikkei), berbasis di London, yang menjadi sumber utama data dan analisis dalam industri keuangan dan perbankan,".
Sebelumnya, "The Banker" juga memberikan penghargaan yang sama kepada Menteri Keuangan India Arun Jaitley pada 2018 dan Menteri Keuangan Argentina Alfonso Prat-Gay pada 2017.
Baca juga: Menkeu: Peningkatan kegiatan ekonomi topang pencapaian pajak 2018
Baca juga: Menkeu perkirakan pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,15 persen
Keterangan pers tertulis Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan terdapat beberapa kriteria yang menjadi penyebab "The Banker" memilih Sri Mulyani.
Pertama, karena mampu menjaga ketahanan perekonomian negara meski terjadi guncangan seperti bencana alam sepanjang 2018. Dari sisi fiskal, ketahanan itu terlihat dari defisit anggaran yang tercatat sebesar 1,76 persen terhadap PDB, atau lebih rendah dari target 2,19 persen terhadap PDB.
Kedua, adanya modernisasi respon negara terhadap bencana alam melalui strategi pembiayaan risiko dan penjaminan atau asuransi untuk mempercepat proses bantuan dan pemulihan pascabencana.
Ketiga, membuat serangkaian perubahan pada sistem perpajakan untuk meningkatkan pendapatan negara, seperti penyederhanaan proses pembayaran pajak dan penambahan lokasi tempat pembayaran pajak.
Keempat, memotong tarif Pajak Penghasilan (PPh) untuk perusahaan kecil dan menengah dan mengenakan pajak "e-commerce" pada perusahaan berbasis perdagangan elektronik yang beroperasi dari luar negeri.
Terakhir, mengurangi pajak pada layanan ekspor milik Indonesia dengan men-nol-kan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk menstimulasi kinerja sektor perdagangan.
"The Banker" merupakan majalah keuangan internasional yang dimiliki Financial Times (The Nikkei), berbasis di London, yang menjadi sumber utama data dan analisis dalam industri keuangan dan perbankan,".
Sebelumnya, "The Banker" juga memberikan penghargaan yang sama kepada Menteri Keuangan India Arun Jaitley pada 2018 dan Menteri Keuangan Argentina Alfonso Prat-Gay pada 2017.
Baca juga: Menkeu: Peningkatan kegiatan ekonomi topang pencapaian pajak 2018
Baca juga: Menkeu perkirakan pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,15 persen
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: