Satgas Korem 043/Gatam kembalikan uang temuan korban tsunami
3 Januari 2019 00:15 WIB
Personil TNI, Basarnas dan Relawan melakukan pencarian korban di reruntuhan bangunan akibat bencana Tsunami di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung, Minggu (23/12/2018). BPBD setempat mencatat jumlah korban meninggal mencapai 49 orang, 20 orang masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Ardiansyah/nz.
Bandarlampung (ANTARA News) - Anggota Satuan Tugas (Satgas) Korem 043/Gatam mengembalikan potongan uang sebanyak Rp3 juta kepada pemiliknya yang ditemukan di lokasi rumahnya yang hancur akibat tsunami Selat Sunda beberapa hari lalu.
"Kami temukan di Desa Way Muli. Kemudian uang tersebut kami kembalikan kepada pemilik rumah," kata Serma Haryanto menjelaskan saat dihubungi melalui teleponnya dari Bandarlampung, Rabu malam.
Haryanto mengatakan uang tersebut ditemukan saat alat berat sedang dioperasikan membersihkan puing-puing. Uang tersebut ditemukan di bawah tumpukan puing saat sedang diangkat.
"Saat saya lihat ternyata uang. Kemudian saya pisahkan uang itu dari tumpukan puing," kata dia menerangkan. Uang tersebut ditemukan dalam kondisi tidak utuh atau sudah terpotong namun totalnya sebanyak Rp3 juta.
Sementara itu, ratusan rumah di pantai pesisir Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung rusak akibat hantaman gelombang tsunami yang terjadi pada 22 Desember 2018.
Akibat bencana tsunami Selat Sunda tersebut, sedikitnya tercatat 437 orang meninggal dunia dan 7.202 luka-luka, sementara jumlah pengungsi mencapai 34.817 orang.
Dampak tsunami Selat Sunda, beberapa wilayah yang meliputi Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Tenggamus, dan Kabupaten Pesawaran terkena gelombang tsunami.
Baca juga: BMKG:: gempa bumi Pesisir Barat Lampung tak berpotensi tsunami
Baca juga: LIPI: pengurangan risiko bencana jangan cuma andalkan peringatan dini
"Kami temukan di Desa Way Muli. Kemudian uang tersebut kami kembalikan kepada pemilik rumah," kata Serma Haryanto menjelaskan saat dihubungi melalui teleponnya dari Bandarlampung, Rabu malam.
Haryanto mengatakan uang tersebut ditemukan saat alat berat sedang dioperasikan membersihkan puing-puing. Uang tersebut ditemukan di bawah tumpukan puing saat sedang diangkat.
"Saat saya lihat ternyata uang. Kemudian saya pisahkan uang itu dari tumpukan puing," kata dia menerangkan. Uang tersebut ditemukan dalam kondisi tidak utuh atau sudah terpotong namun totalnya sebanyak Rp3 juta.
Sementara itu, ratusan rumah di pantai pesisir Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung rusak akibat hantaman gelombang tsunami yang terjadi pada 22 Desember 2018.
Akibat bencana tsunami Selat Sunda tersebut, sedikitnya tercatat 437 orang meninggal dunia dan 7.202 luka-luka, sementara jumlah pengungsi mencapai 34.817 orang.
Dampak tsunami Selat Sunda, beberapa wilayah yang meliputi Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Tenggamus, dan Kabupaten Pesawaran terkena gelombang tsunami.
Baca juga: BMKG:: gempa bumi Pesisir Barat Lampung tak berpotensi tsunami
Baca juga: LIPI: pengurangan risiko bencana jangan cuma andalkan peringatan dini
Pewarta: Triono Subagyo
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: