Baghdad (ANTARA News) - Gerilyawan membunuh seorang prajurit Amerika Serikat (AS) di Baghdad dengan bom penghancur kendaraan lapis baja yang oleh militer AS sebelumnya disebut-sebut memiliki kaitan dengan Iran, demikian diumumkan Minggu. Militer menyatakan, prajurit itu tewas Sabtu ketika bom yang dikenal sebagai EFP itu meledak ketika patrolinya lewat. Militer berulang kali menuduh gerilyawan Irak menerima EFP, bom rakitan pertama yang bisa menghancurkan kendaraan lapis baja, dari pasukan elit Garda Revolusi Iran. Iran telah membantah tuduhan tersebut. Dengan kematian terkahir itu, jumlah korban tewas di pihak militer AS sejak invasi Maret 2003 menjadi 3.796, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas angka-angka Pentagon. (*)