Darmin: Jaga integritas pasar modal
2 Januari 2019 12:25 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution (ketiga kiri) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri), Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara (kiri), Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi (kanan), Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (ketiga kanan) dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen memberikan sambutan saat pembukan perdagangan 2019 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengharapkan agar pelaku pasar modal Indonesia menjaga integritas agar kepercayaan masyarakat terhadap industri meningkat.
"Pasar modal penting untuk menjaga integritasnya sebagai modal untuk menurunkan risiko," ujar Darmin dalam sambutan pembukaan perdagangan BEI, di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, integritas tidak bisa lahir dengan sendirinya. Integritas di pasar modal dibagi menjadi tiga lini, yakni penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG), profesi penunjang seperti akuntan, dan peran regulator dalam menegakkan peraturan.
"Penegakkan aturan harus berjalan dengan baik, kalau tidak, integritas tidak akan bisa diwujudkan. Kalau itu tidak bisa diwujudkan maka orang tidak akan terlalu percaya. Maka itu, integritas penting dijaga," paparnya.
Menurut dia, jika integritas di pasar modal rendah di tengah pengaruh faktor ekonomi global, maka dapat memicu terjadinya pelanggaran.
"Kalau kita bisa menjaga integritas maka pasar modal bukan hanya menjadi pelengkap pembiayaan, tapi suatu pilihan untuk membiayai usaha di samping perbankan sekaligus tempat berinvestasi," ujarnya.
Dengan begitu, lanjut Darmin, pada 2019 ini industri keuangan di Indonesia dapat mencatatkan kinerja lebih baik lagi.
"Jadi, optimis jangan sekedar optimis, harus ada modalnya kan. Integritas adalah modal kita untuk optimistis bahwa tahun 2019 ini kita bisa melakukan lebih baik lagi," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan, agar pelaku industri pasar modal terus berupaya melakukan pendalaman pasar.
"Persoalan pendalaman pasar bukan dari segi supply, tetapi dari demand. Kita harap OJK dan SRO (self regulatory organization) serta pemangku kepentingan mengambil langkah-langkah untuk meyakinkan masyarakat kita untuk aktif dan ikut serta ambil bagian di pasar modal, hanya dengan begitu kita bisa memperdalam pasar keuangan kita," kata Darmin.
Baca juga: IHSG dibuka naik 7,09 poin
Baca juga: IHSG menguat, Darmin: Pasar Modal Indonesia miliki ketahanan
Baca juga: Kurs Rupiah menguat, tembus di bawah Rp14.400
Baca juga: Harapan pengendalian inflasi picu penguatan rupiah awal tahun
"Pasar modal penting untuk menjaga integritasnya sebagai modal untuk menurunkan risiko," ujar Darmin dalam sambutan pembukaan perdagangan BEI, di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, integritas tidak bisa lahir dengan sendirinya. Integritas di pasar modal dibagi menjadi tiga lini, yakni penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG), profesi penunjang seperti akuntan, dan peran regulator dalam menegakkan peraturan.
"Penegakkan aturan harus berjalan dengan baik, kalau tidak, integritas tidak akan bisa diwujudkan. Kalau itu tidak bisa diwujudkan maka orang tidak akan terlalu percaya. Maka itu, integritas penting dijaga," paparnya.
Menurut dia, jika integritas di pasar modal rendah di tengah pengaruh faktor ekonomi global, maka dapat memicu terjadinya pelanggaran.
"Kalau kita bisa menjaga integritas maka pasar modal bukan hanya menjadi pelengkap pembiayaan, tapi suatu pilihan untuk membiayai usaha di samping perbankan sekaligus tempat berinvestasi," ujarnya.
Dengan begitu, lanjut Darmin, pada 2019 ini industri keuangan di Indonesia dapat mencatatkan kinerja lebih baik lagi.
"Jadi, optimis jangan sekedar optimis, harus ada modalnya kan. Integritas adalah modal kita untuk optimistis bahwa tahun 2019 ini kita bisa melakukan lebih baik lagi," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan, agar pelaku industri pasar modal terus berupaya melakukan pendalaman pasar.
"Persoalan pendalaman pasar bukan dari segi supply, tetapi dari demand. Kita harap OJK dan SRO (self regulatory organization) serta pemangku kepentingan mengambil langkah-langkah untuk meyakinkan masyarakat kita untuk aktif dan ikut serta ambil bagian di pasar modal, hanya dengan begitu kita bisa memperdalam pasar keuangan kita," kata Darmin.
Baca juga: IHSG dibuka naik 7,09 poin
Baca juga: IHSG menguat, Darmin: Pasar Modal Indonesia miliki ketahanan
Baca juga: Kurs Rupiah menguat, tembus di bawah Rp14.400
Baca juga: Harapan pengendalian inflasi picu penguatan rupiah awal tahun
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: