Bandung (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menerjunkan tim ke lokasi longsor di Dusun Garehong, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, untuk melakukan kajian gerakan tanah.

"Kami menerjunkan tim untuk mengevaluasi bencana di sekitar lokasi terhadap potensi longsoran susulan," kata Kepala PVMBG, Kasbani, dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa.

Menurut dia, tim akan melakukan pemetaan terhadap kondisi lingkungan di sekitar area bencana. Terlebih, area Cisolok masuk dalam area rawan terjadi gerakan tanah.

Tim juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat serta aparat pemerintah daerah agar lebih siap menghadapi potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja.

"Kami akan memberikan rekomendasi teknis penanggulangan di daerah bencana," kata Kasbani.

Baca juga: Kabupaten Sukabumi dilanda 101 kejadian bencana

Menurut dia, berdasarkan peta potensi gerakan tanah, sebagian besar wilayah Kabupaten Sukabumi masuk dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah hingga tinggi. Artinya, daerah tersebut dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal.

"Terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, lereng," ujarnya.

Badan Sar Nasional (Basarnas) Jawa Barat menyatakan, tim SAR masih melakukan upaya pencarian 37 korban longsor yang diduga masih tertimbun material.

Juru bicara Basarnas Jabar, Joshua Banjarnahor menyatakan, hingga Selasa siang tujuh korban meninggal dunia berhasil ditemukan dan diidentifikasi. "Data ini setelah disinkronkan dengan pihak DVI," kata Joshua.

Baca juga: 41 korban longsor Sukabumi belum ditemukan
Baca juga: Puluhan rumah tertimbun longsor di Sukabumi