Sidoarjo (ANTARA News) - Pengerjaan tanggul permanen penahan luapan lumpur Lapindo di Desa Siring hingga ke kawasan Jatirejo Porong Sidoarjo yang sempat mendapat halangan warga, kini kembali dilanjutkan. Bahkan, pihak Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) kini mengebut pengerjaanya agar target akhir bulan ini (sebelum Lebaran) pembangunan tanggul sepanjang 800 meter dengan tinggi delapan meter dan lebar 10 meter tersebut harus rampung. Humas BPLS, Achmad Zulkarnaen, di Porong, Minggu mengatakan, dikebutnya pembangunan tanggul Siring itu, setelah dalam musyawarah antara warga dengan BPLS, Jumat (21/9) malam sepakat pengerjaan tanggul boleh diteruskan. "Setelah dilakukan pertemuan dengan semua unsur di Siring, yang difasilitasi oleh H. Taat, salah satu tokoh warga Siring, akhirnya warga bisa menerima pengerjaan tanggul," kata Zulkarnaen yang akrab disapa Izul ini. Pengerjaan tanggul permanen di Siring ini sempat terhenti, setelah mendapat protes dari puluhan warga setempat yang belum mendapat ganti rugi dari PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ). Izul mengatakan, pihak BPLS akan terus berupaya mendorong kepada pihak terkait agar aset warga Desa Siring yang belum dibayar untuk segera dibayar. Ia juga menegaskan, pihaknya segera meneruskan pengerjaan tanggul tersebut. Sedangkan yang diprioritaskan saat ini adalah untuk pengerjaan pembuatan pondasi tanggul. "Kalau hujan tiba dan pengerjaan pondasi tanggul sudah selesai, kami hanya tinggal meneruskan bagian atasnya saja, sehingga tidak terlalu merepotkan, meskipun hujan," katanya. Selain untuk mengantisipasi adanya musim hujan mendatang, pembangunan tanggul ini juga untuk melindungi infrastruktur, agar tidak sampai lumpur mengarah ke rel KA dan Jalan Raya Porong, yang merupakan jalur utama lalu lintas. "Tanggul Siring ini ring terakhir sekaligus bertugas sebagai penyelamat infrastruktur yakni jalan Raya Porong dan jalur rel KA," ujarnya menambahkan. (*)