Tujuh negara jadi lokasi KKN puluhan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
1 Januari 2019 13:30 WIB
Mahasiswa Universitas Muhammadiah Malang (mengenakan kopiah) yang meraih penghargaan sebagai guru teladan di Thailand (FOTO ANTARA/istimewa/jatim.antaranews.com)
Malang, Jatim (ANTARA News) - Sebanyak 27 mahasiswa dari berbagai program studi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bakal menjalani kegiatan akademik, yakni pengabdian masyarakat dalam program kuliah kerja nyata (KKN) di tujuh negara.
Ketua Divisi KKN UMM, Alik Ansyori Alamsyah di Malang, Jawa Timur, Selasa mengemukakan KKN pada periode 2018/2019 ini dibagi menjadi tiga kelompok, yakni kelompok KKN internasional, KKN tematik, dan KKN reguler.
"Untuk KKN Internasional ini diikuti 27 orang mahasiswa dari berbagai program studi," kata Alik.
Ke-27 mahasiswa yang mengikuti program KKN interansional itu bakal disebar di tujuh negara, yakni Thailand 12 mahasiswa, Malaysia 7 mahasiswa, Nepal satu mahasiswa, Kamboja 1 mahasiswa, Srilanka 4 mahasiswa, Polandia satu mahasiswa, dan Ukraina 1 mahasiswa.
Alik mengatakan ke-27 mahasiswa yang bakal menjalani KKN internasional tersebut merupakan bagian dari 867 mahasiswa yang akan melaksanakan KKN pada periode ini. Mereka yang menjalani KKN tematik maupun reguler juga disebar di berbagai daerah di Tanah Air.
Lebih lanjut, Alik mengatakan Program KKN Internasional ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk merasakan iklim belajar dan pengalaman internasional yang semakin luas, dan berbagai kerja sama internasional yang dijalin UMM, dapat memperbesar peluang mereka (mahasiswa) mendapatkan pengalaman berharga.
Salah satunya adalah kerja sama yang dijalin melalui "Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) in UMM".
Salah seorang mahasiswi yang akan mengikuti proyek sosial (KKN) itu adalah Febryani Monita Astuti. Mahasiswi Program Studi Sosiologi ini akan melakukan proyek sosial selama enam pekan di Thailand. Proyek yang diikutinya adalah Sawasdee Thailand.
"Selama enam pekan di Thailand, saya akan mengerjakan proyek sosial mengajar 'Basic English' untuk siswa sekolah dasar hingga sekolah lanjutan di pedalaman Thailand," kata mahasiswi asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.
Febryani ingin mempelajari kondisi sosial di negara lain. Selain itu, sebagai mahasiswa Sosiologi ia mengaku ingin memiliki ruang belajar yang lebih luas dengan mengikuti KKN internasional ini.
"Saya sebagai mahasiswa Sosiologi ingin punya ruang belajar lebih luas terutama tentang kehidupan masyarakat sosial, kan konteks dan ruang belajarnya pasti berbeda," tuturnya.
Seremoni pelepasan ratusan mahasiswa peserta KKN tersebut dilakukan akhir pekan lalu oleh Rektor UMM Dr Fauzan yang dihadiri oleh mahasiswa yang mengikuti KKN internasional, KKN tematik, yang akan melakukan proyek sosial di Palu, dan mahasiswa program KKN regular.
Dalam pelepasan ratusan mahasiswa peserta KKN tersebut, Fauzan mengingatkan agar mahasiswa peserta KKN, baik reguler, tematik maupun internasional harus melakukan tugas-tugasnya dengan sebaik mungkin, bahkan ketika KKN berakhir, mereka juga harus meninggalkan kesan baik.
"Kalian adalah representasi dari UMM. Kalian akan dilihat sebagai representasi Muhammadiyah. Jadi, tinggalkan kesan baik di tempat pengabdian nanti," ujarnya.
Baca juga: 3 mahasiswa UMM raih penghargaan guru teladan di Thailand
Baca juga: Tim robotika UMM juarai kontes di AS
Baca juga: 19 mahasiswa UMM ikut "summer camp" di China
Ketua Divisi KKN UMM, Alik Ansyori Alamsyah di Malang, Jawa Timur, Selasa mengemukakan KKN pada periode 2018/2019 ini dibagi menjadi tiga kelompok, yakni kelompok KKN internasional, KKN tematik, dan KKN reguler.
"Untuk KKN Internasional ini diikuti 27 orang mahasiswa dari berbagai program studi," kata Alik.
Ke-27 mahasiswa yang mengikuti program KKN interansional itu bakal disebar di tujuh negara, yakni Thailand 12 mahasiswa, Malaysia 7 mahasiswa, Nepal satu mahasiswa, Kamboja 1 mahasiswa, Srilanka 4 mahasiswa, Polandia satu mahasiswa, dan Ukraina 1 mahasiswa.
Alik mengatakan ke-27 mahasiswa yang bakal menjalani KKN internasional tersebut merupakan bagian dari 867 mahasiswa yang akan melaksanakan KKN pada periode ini. Mereka yang menjalani KKN tematik maupun reguler juga disebar di berbagai daerah di Tanah Air.
Lebih lanjut, Alik mengatakan Program KKN Internasional ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk merasakan iklim belajar dan pengalaman internasional yang semakin luas, dan berbagai kerja sama internasional yang dijalin UMM, dapat memperbesar peluang mereka (mahasiswa) mendapatkan pengalaman berharga.
Salah satunya adalah kerja sama yang dijalin melalui "Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) in UMM".
Salah seorang mahasiswi yang akan mengikuti proyek sosial (KKN) itu adalah Febryani Monita Astuti. Mahasiswi Program Studi Sosiologi ini akan melakukan proyek sosial selama enam pekan di Thailand. Proyek yang diikutinya adalah Sawasdee Thailand.
"Selama enam pekan di Thailand, saya akan mengerjakan proyek sosial mengajar 'Basic English' untuk siswa sekolah dasar hingga sekolah lanjutan di pedalaman Thailand," kata mahasiswi asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.
Febryani ingin mempelajari kondisi sosial di negara lain. Selain itu, sebagai mahasiswa Sosiologi ia mengaku ingin memiliki ruang belajar yang lebih luas dengan mengikuti KKN internasional ini.
"Saya sebagai mahasiswa Sosiologi ingin punya ruang belajar lebih luas terutama tentang kehidupan masyarakat sosial, kan konteks dan ruang belajarnya pasti berbeda," tuturnya.
Seremoni pelepasan ratusan mahasiswa peserta KKN tersebut dilakukan akhir pekan lalu oleh Rektor UMM Dr Fauzan yang dihadiri oleh mahasiswa yang mengikuti KKN internasional, KKN tematik, yang akan melakukan proyek sosial di Palu, dan mahasiswa program KKN regular.
Dalam pelepasan ratusan mahasiswa peserta KKN tersebut, Fauzan mengingatkan agar mahasiswa peserta KKN, baik reguler, tematik maupun internasional harus melakukan tugas-tugasnya dengan sebaik mungkin, bahkan ketika KKN berakhir, mereka juga harus meninggalkan kesan baik.
"Kalian adalah representasi dari UMM. Kalian akan dilihat sebagai representasi Muhammadiyah. Jadi, tinggalkan kesan baik di tempat pengabdian nanti," ujarnya.
Baca juga: 3 mahasiswa UMM raih penghargaan guru teladan di Thailand
Baca juga: Tim robotika UMM juarai kontes di AS
Baca juga: 19 mahasiswa UMM ikut "summer camp" di China
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: