BMKG pantau dan waspadai 3 bibit siklon tropis
31 Desember 2018 18:04 WIB
Nelayan melintas di bawah awan hitam yang menyelimuti langit perairan laut Selat Malaka, kawasan Ujong Blang, Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (23/12/2017). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga dan nelayan waspada terhadap meningkatnya intensitas siklon tropis di sejumlah daerah di Indonesia. (ANTARA /Rahmad)
Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau dan mewaspadai tumbuhnya tiga bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia yang mempengaruhi cuaca sejumlah daerah.
"BMKG menganalisis adanya peningkatan tekanan udara di dataran Asia, selain itu juga terpantau juga bibit siklon tropis," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo di Jakarta, Senin.
Siklon tropis yang terpantau tersebut di sebelah utara Indonesia yakni 97W tepatnya di Laut China Selatan. BMKG juga mengidentifikasi adanya bibit siklon tropis 95P di Teluk Carpentaria Australia (sebelah selatan Papua) dan 96S di Samudera Hindia (sebelah selatan Jawa).
Dari ketiga bibit siklon yang ada di sekitar Indonesia, bibit siklon 95P yang berada di Teluk Carpentaria yang memiliki kecepatan angin maksimum 25 knots di pusatnya dan bibit siklon 97W yang berada di Laut China Selatan dengan kecepatan angin maksimum 20 knots di pusatnya, keduanya berpotensi tinggi menjadi siklon tropis dalam 24-48 jam ke depan.
Kondisi ini menyebabkan pergerakan massa udara dari Asia yang bergerak menuju Indonesia mengalami penguatan, sehingga berdampak pula pada potensi peningkatan kecepatan angin, ketinggian gelombang laut, dan potensi hujan lebat di beberapa wilayah di Indonesia.
Dia merincikan sejumlah wilayah yang diprakirakan akan terdampak angin kencang antara lain Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur bagian utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Maluku.
Sedangkan untuk wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan petir pada 1-3 Januari 2019 di Sumatera Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Papua Barat serta Papua.
Sedangkan pada 4-6 Januari 2019 diprediksi berpotensi terjadi di Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Papua.
Selain potensi bencana akibat angin kencang dan hujan lebat, masyarakat diharapkan juga mewaspadai gelombang tinggi yang didominasi berkisar antara 1,25-2,5 meter.
Prakiraan tinggi gelombang laut 2,5-4 meter di perairan Indonesia pada 1-3 Januari 2019 antara lain berpeluang terjadi di Laut Cina Selatan, Laut Natuna Utara, Perairan Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna, Perairan utara dan selatan Jawa, Laut Jawa, Samudera Hindia selatan Jawa, Perairan selatan Bali hingga Sumbawa, Perairan Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna, Perairan Agats-Amamapere, Perairan barat Yos Sudarso, Perairan selatan Merauke, Perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud, dan Perairan utara Halmahera.
Sedangkan tinggi gelombang 4-6 meter (Sangat Berbahaya) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Laut Cina Selatan.
BMKG juga mengimbau agar masyarakat yang sedang berlibur akhir tahun di wilayah pesisir pantai, khususnya di pesisir selatan Pulau Jawa tetap waspada terkait potensi angin kencang dan diharapkan untuk tidak berlayar menuju laut lepas.
Baca juga: BMKG: waspadai gelombang enam meter di Laut Arafura
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini gelombang enam meter di selatan Bangka
"BMKG menganalisis adanya peningkatan tekanan udara di dataran Asia, selain itu juga terpantau juga bibit siklon tropis," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo di Jakarta, Senin.
Siklon tropis yang terpantau tersebut di sebelah utara Indonesia yakni 97W tepatnya di Laut China Selatan. BMKG juga mengidentifikasi adanya bibit siklon tropis 95P di Teluk Carpentaria Australia (sebelah selatan Papua) dan 96S di Samudera Hindia (sebelah selatan Jawa).
Dari ketiga bibit siklon yang ada di sekitar Indonesia, bibit siklon 95P yang berada di Teluk Carpentaria yang memiliki kecepatan angin maksimum 25 knots di pusatnya dan bibit siklon 97W yang berada di Laut China Selatan dengan kecepatan angin maksimum 20 knots di pusatnya, keduanya berpotensi tinggi menjadi siklon tropis dalam 24-48 jam ke depan.
Kondisi ini menyebabkan pergerakan massa udara dari Asia yang bergerak menuju Indonesia mengalami penguatan, sehingga berdampak pula pada potensi peningkatan kecepatan angin, ketinggian gelombang laut, dan potensi hujan lebat di beberapa wilayah di Indonesia.
Dia merincikan sejumlah wilayah yang diprakirakan akan terdampak angin kencang antara lain Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur bagian utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Maluku.
Sedangkan untuk wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan petir pada 1-3 Januari 2019 di Sumatera Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Papua Barat serta Papua.
Sedangkan pada 4-6 Januari 2019 diprediksi berpotensi terjadi di Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Papua.
Selain potensi bencana akibat angin kencang dan hujan lebat, masyarakat diharapkan juga mewaspadai gelombang tinggi yang didominasi berkisar antara 1,25-2,5 meter.
Prakiraan tinggi gelombang laut 2,5-4 meter di perairan Indonesia pada 1-3 Januari 2019 antara lain berpeluang terjadi di Laut Cina Selatan, Laut Natuna Utara, Perairan Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna, Perairan utara dan selatan Jawa, Laut Jawa, Samudera Hindia selatan Jawa, Perairan selatan Bali hingga Sumbawa, Perairan Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna, Perairan Agats-Amamapere, Perairan barat Yos Sudarso, Perairan selatan Merauke, Perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud, dan Perairan utara Halmahera.
Sedangkan tinggi gelombang 4-6 meter (Sangat Berbahaya) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Laut Cina Selatan.
BMKG juga mengimbau agar masyarakat yang sedang berlibur akhir tahun di wilayah pesisir pantai, khususnya di pesisir selatan Pulau Jawa tetap waspada terkait potensi angin kencang dan diharapkan untuk tidak berlayar menuju laut lepas.
Baca juga: BMKG: waspadai gelombang enam meter di Laut Arafura
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini gelombang enam meter di selatan Bangka
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018
Tags: