Batalion Infantri 126/KC patroli patok di perbatasan Indonesia-PNG
30 Desember 2018 19:52 WIB
Dokumentasi patroli perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Foto mengabadikan aktivitas prajurit Batalion Infantri 411/Raider Kostrad saat memeriksa patok batas saat berpatroli di perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Skouw-Wutung, Papua, Selasa (15/3). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jayapura, Papua (ANTARA News) - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Papua Nugini TNI yang berkekuatan Batalion Infantri 126/KC, yang bertugas di Pos Waris, berpatroli ke kawasan patok MM 4A di sekitar kampung Banda, Kabupaten Keerom, Papua.
Patroli yang dilaksanakan Jumat (28/12) dipimpin Komandan Pos Waris, Letnan Satu Infantri Dewangkoro, diikuti 10 anak buahnya, termasuk warga masyarakat yang mendiami Kampung Banda.
Kampung Banda merupakan salah satu kampung di wilayah Kabupaten Keerom yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini.
Dewangkoro kepada ANTARA di Jayapura, Minggu, mengatakan, patroli mereka untuk memastikan posisi patok batas negara itu tidak berubah.
"Salah satu tugas pokok kami adalah mengamankan patok di perbatasan khususnya MM.4A, MM 41 dan MM 42," kata dia. Untuk mencapai patok MM 4A, mereka harus berjalan kaki menyusuri sungai kecil sejauh 2,3 km.
Setiba di patok MM 4A, mereka mencocokkan koordinatnya memakai GPS; ternyata koordinat patok resmi batas negara itu sesuai atau tidak bergeser.
Ia memang sengaja membawa masyarakat khususnya penduduk Banda yang berada di perbatasan agar mereka melihat sendiri patok batas negara itu, sehingga mereka bisa turut menjaga agar posisi patok tidak berubah atau rusak.
Patroli yang dilaksanakan Jumat (28/12) dipimpin Komandan Pos Waris, Letnan Satu Infantri Dewangkoro, diikuti 10 anak buahnya, termasuk warga masyarakat yang mendiami Kampung Banda.
Kampung Banda merupakan salah satu kampung di wilayah Kabupaten Keerom yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini.
Dewangkoro kepada ANTARA di Jayapura, Minggu, mengatakan, patroli mereka untuk memastikan posisi patok batas negara itu tidak berubah.
"Salah satu tugas pokok kami adalah mengamankan patok di perbatasan khususnya MM.4A, MM 41 dan MM 42," kata dia. Untuk mencapai patok MM 4A, mereka harus berjalan kaki menyusuri sungai kecil sejauh 2,3 km.
Setiba di patok MM 4A, mereka mencocokkan koordinatnya memakai GPS; ternyata koordinat patok resmi batas negara itu sesuai atau tidak bergeser.
Ia memang sengaja membawa masyarakat khususnya penduduk Banda yang berada di perbatasan agar mereka melihat sendiri patok batas negara itu, sehingga mereka bisa turut menjaga agar posisi patok tidak berubah atau rusak.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: