Basarnas catat 1.041 orang luka-luka akibat tsunami
30 Desember 2018 14:00 WIB
Petugas gabungan Basarnas, TNI dan Polri melakukan evakuasi warga korban banjir menggunakan perahu di kampung Sentul, Desa Sukarame, Labuan, Banten, Rabu (26/12/2018). Banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Cipunten Agung merendam sebagian wiayah itu, sehingga penduduk terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih aman. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama.
Pandeglang, Banten, 30/12 (ANTARA News) - Badan SAR Nasional mencatat 1.041 orang mengalami luka-luka akibat bencana tsunami di Perairan Selat Sunda dan sebanyak 431 orang dilaporkan meninggal dunia.
"Kita hingga kini masih melakukan evakuasi pertolongan dan pencarian warga yang hilang," kata Kepala Basarnas Provinsi Banten Zaenal, di Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Tsunami di Labuan, Pandeglang, Provinsi Banten, Minggu.
Ia mengatakan kKemungkinan besar korban tsunami di Selat Sunda terus bertambah baik yang luka-luka, meninggal dunia dan hilang.
Tim SAR gabungan terdiri atas Basarnas, TNI, Polri, BNPB, BPBD dan dibantu sukarelawan memfokuskan evakuasi di Sektor I yakni Pantai Carita-Labuan, Sektor II Pantai Panimbang-Tanjung Lesung dan Sektor III Pantai Sumur-Ujung Kulon.
Selain itu juga evakuasi dilakukan di daerah terisolasi, seperti Pulai Oar dan Pulau Badul.
Tim SAR gabungan selain melakukan penyisiran di sekitar pantai juga membersihkan puing-puing reruntuhan bangunan.
"Kami berharap evakuasi pertolongan dan pencarian korban tsunami bisa ditemukan baik dalam keadaan meninggal maupun hidup," katanya.
Menurut dia, berdasarkan laporan korban tsunami pada pukul 13.00 WIB tercatat 1.041 orang mengalami luka-luka, ?431 orang meninggal dan 18 hilang.
Dari 1.041 orang itu terdiri atas korban di Provinsi Banten sebanyak 757 orang dan Provinsi Lampung 284 orang.
Sedangkan, korban meninggal dunia untuk Banten sebanyak 315 orang dan Lampung 116 orang.
Sementara korban hilang untuk Banten sebanyak 8 orang dan Lampung ?9 orang.
"Sebagian besar korban tsunami yang luka-luka dan meninggal sudah dibawah keluarganya," katanya.
Baca juga: Basarnas umumkan korban meninggal tsunami bertambah menjadi 429 orang
Baca juga: Korban tsunami menangis harta bendanya dijarah
"Kita hingga kini masih melakukan evakuasi pertolongan dan pencarian warga yang hilang," kata Kepala Basarnas Provinsi Banten Zaenal, di Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Tsunami di Labuan, Pandeglang, Provinsi Banten, Minggu.
Ia mengatakan kKemungkinan besar korban tsunami di Selat Sunda terus bertambah baik yang luka-luka, meninggal dunia dan hilang.
Tim SAR gabungan terdiri atas Basarnas, TNI, Polri, BNPB, BPBD dan dibantu sukarelawan memfokuskan evakuasi di Sektor I yakni Pantai Carita-Labuan, Sektor II Pantai Panimbang-Tanjung Lesung dan Sektor III Pantai Sumur-Ujung Kulon.
Selain itu juga evakuasi dilakukan di daerah terisolasi, seperti Pulai Oar dan Pulau Badul.
Tim SAR gabungan selain melakukan penyisiran di sekitar pantai juga membersihkan puing-puing reruntuhan bangunan.
"Kami berharap evakuasi pertolongan dan pencarian korban tsunami bisa ditemukan baik dalam keadaan meninggal maupun hidup," katanya.
Menurut dia, berdasarkan laporan korban tsunami pada pukul 13.00 WIB tercatat 1.041 orang mengalami luka-luka, ?431 orang meninggal dan 18 hilang.
Dari 1.041 orang itu terdiri atas korban di Provinsi Banten sebanyak 757 orang dan Provinsi Lampung 284 orang.
Sedangkan, korban meninggal dunia untuk Banten sebanyak 315 orang dan Lampung 116 orang.
Sementara korban hilang untuk Banten sebanyak 8 orang dan Lampung ?9 orang.
"Sebagian besar korban tsunami yang luka-luka dan meninggal sudah dibawah keluarganya," katanya.
Baca juga: Basarnas umumkan korban meninggal tsunami bertambah menjadi 429 orang
Baca juga: Korban tsunami menangis harta bendanya dijarah
Pewarta: Mansyur
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018
Tags: