Pandeglang, Banten, (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan volume Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selat Sunda, Banten mengalami penyusutan antara 150 sampai 180 juta meter kubik akibat erupsi dan kegempaan vulkanik selama beberapa pekan lalu.

"Penyusutan volume itu sampai 60 persen atau dua per tiga dari volume awal," kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG Badan Geologho Kementerian ESDM Agus Solihin saat dihubungi di Pandeglang, Minggu.

Selama ini, kata dia, kondisi gunung itu mengalami penyusutan volume sehingga tubuh gunung menurun.

Ia menjelaskan berdasarkan analisis visual, Gunung Anak Krakatau yang semula tingginya 338 meter di atas permukaan laut (mdpl), namun kini terkikis menjadi 110 meter.

Selain itu , Gunung Anak Krakatau juga menjadi lebih rendah dibandingkan Pulau Sertung. Tinggi Pulau Sertung hingga kini mencapai 182 meter, sehingga Anak Krakatau lebih rendah menjadi 110 meter.

Pulau Sertung adalah sebuah pulau yang terletak di Selat Sunda yang memisahkan antara Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa. Pulau ini letaknya berdekatan dengan Pulau Panjang, Pulau Anak Krakatau dan Pulau Rakata.

"Kami berharap menyusutnya volume gunung itu tidak menimbulkan tsunami," katanya.

Ia menjelaskan, penyusutan volume Anak Krakatau itu hingga 180 juta kubik dipastikan menyisakan antara 40 sampai 70 juta meter kubik.

Bahkan, kondisi gunung dua per tiga dari volume semula akibat tingginya erupsi dan letusan itu.

Saat ini, status Gunung Anak Krakatau siaga atau Level III dan masyarakat tidak boleh mendekati gunung tersebut dalam radius lima kilometer.

Selain itu juga masyarakat agar menyiapkan masker,apabila terjadi hujan abu. Tiupan angin bergerak ke arah timur laut dengan ketinggian asap 1.000 meter.

"Kami berharap adanya penyusutan volume gunung bisa ditetapkan status kembali normal," demikian Agus Solihin

Baca juga: Aktivitas kegempaan Anak Krakatau menurun

Baca juga: BNPB: volume Gunung Anak Krakatau menurun

Baca juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau masih aktif dan berpotensi bangkitkan tsunami