Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memperkuat program pencegahan terorisme tahun 2019 sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan program 2018 yang dinilai berjalan sangat baik, terutama dalam strategi pendekatan lunak.

"Strategi pendekatan lunak yang dilakukan BNPT sudah diaplikasikan dengan baik dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk institusi dan bahkan negara lain," kata Kepala BNPT, Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius, saat membuka Rapat Penyusunan Indikator Kinerja Utama BNPT, di Jakarta, Jumat.

Salah satu pendekatan lunak itu adalah pelibatan anak muda sebagai duta damai dunia maya dan mantan teroris dalam upaya deradikalisasi.

Menurut dia, capaian kerja BNPT pada 2018 sudah maksimal dan sesuai dengan perencanaan pada tahun lalu. Salah satunya adalah program sinergi antarkementerian, lembaga dalam penanggulangan terorisme, yang dipuji langsung oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto.

Program sinergi itu sudah diterapkan di lima daerah di Sulawesi Tengah, yakni Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Tojo Una-Una, serta tiga daerah di NTB, yakni Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, dan Kota Bima.

Program ini akan diperluas lagi ke wilayah lain, salah satunya Jawa Timur. Menurut dia, program ini akan dijadikan acuan untuk mengoordinasi kementerian, lembaga, dan badan untuk bersama-sama menuju ke satu fokus permasalahan.

"BNPT menjadi leading sector di situ, menjadi panduan. Kalau bisa kami jadi acuan terus untuk ke depannya," tutur dia.

Ia berharap pada 2019 program ini dapat menyentuh lebih banyak daerah untuk memberi wawasan kebangsaan dalam rangka pencegahan terorisme.

Selain itu, program kontraradikalisasi dan deradikalisasi akan tetap dimaksimalkan agar masyarakat dapat teredukasi dan terbentengi dari radikalisme secara lebih luas dan menyeluruh.

Rapat ini dihadiri seluruh pejabat di BNPT, di antaranya Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayor Jenderal TNI Hendri Paruhuman Lubis, Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Inspektur Jenderal Polisi Budiono Sandi, Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT, Inspektur Jenderal Polisi Hamidin, serta pejabat eselon I-IV BNPT.