Jakarta (ANTARA News) - Bolt mendukung keputusan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengakhiri izin pengunaan pita frekuensi radio 2,3GHz untuk PT. Internux (Bolt).

Dalam pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat, Bolt memastikan, meski layanan 4G LTE perusahaan telah berhenti, segala hak pelanggan akan tetap dipenuhi perusahaan.

"Bolt mendukung keputusan Kominfo dan bersedia untuk menghentikan layanan 4G LTE di Jabodetabek, Banten dan Medan terhitung sejak diterimanya Surat Keputusan tersebut. BOLT tetap mengutamakan kepentingan dan pemenuhan hak Pelanggan setianya," tulis Bolt.

Berkomitmen untuk selalu memperhatikan pelanggan, Bolt mengatakan telah berkoordinasi dengan Kominfo untuk menjaga kepentingan konsumen sejak 17 November, dan tidak lagi menerima pembelian pulsa (top up) sejak 21 November 2018.

Bolt juga memastikan akan memenuhi kewajibannya kepada seluruh Pelanggan aktif Bolt, baik prabayar maupun pascabayar. Dalam hal ini, Pelanggan akan menerima pengembalian sisa pulsa dan/atau kuota yang belum terpakai dan pengembalian pembayaran dimuka.

Bolt juga telah menyiapkan 28 gerai BOLT Zone yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Medan untuk melayani proses pemenuhan hak Pelanggan ini.

Untuk informasi mengenai lokasi gerai BOLT Zone dan mekanisme lebih lanjut mengenai proses pengembalian, pelanggan dapat mengunjungi website resmi Bolt http://www.bolt.id.

"Proses pengembalian sudah bisa dilakukan mulai Senin, 31 Desember 2018 sampai dengan Kamis, 31 Januari 2019," tutup Bolt.

Baca juga: Kominfo cabut izin Bolt dan First Media

Baca juga: Kominfo minta Bolt dan First Media tuntaskan hak pelanggan

Baca juga: Kominfo belum tentukan penggunaan frekuensi eks Bolt-First Media