Menperin: industri tak terdampak tsunami Selat Sunda
27 Desember 2018 18:10 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat memberi sambutan menjelang penanda tanganan Nota Kesepahaman antara Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dengan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita tentang Pelatihan, Sertifikasi, dan Penempatan kerja bagi Penyandang Disabilitas di Jakarta, Kamis. (ANTARA News/ Sella Panduarsa Gareta)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa industri yang berlokasi di Cilegon dan Serang tak terkena dampak bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Industri tidak ada yang terdampak, kami sudah cek di Serang, Cilegon,” kata Airlangga saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Menperin memaparkan bahwa industri yang berlokasi di Cilegon dan sekitarnya sebagian telah mengantisipasi potensi tsunami yang terjadi, sehingga memiliki standar keamanan yang tinggi.
“Karena industri ini sebagian udah antisipasi terhadap mitigasi tsunami dan gempa, jadi standarnya lebih tinggi," ujar Airlangga.
Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar menyampaikan hal yang sama, bahwa yang lebih terdampak adalah industri pariwisata.
“Di sana ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata, jadi kalau yang manufaktur itu saya rasa tidak ada,” ungkap Haris.
Diketahui, Cilegon dan sekitarnya menjadi salah satu pusat berdirinya berbagai macam industri, beberapa di antaranya yakni PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT Asahimas Chemical, dan PT Chandra Asri Tbk (TPIA).
"Industri tidak ada yang terdampak, kami sudah cek di Serang, Cilegon,” kata Airlangga saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Menperin memaparkan bahwa industri yang berlokasi di Cilegon dan sekitarnya sebagian telah mengantisipasi potensi tsunami yang terjadi, sehingga memiliki standar keamanan yang tinggi.
“Karena industri ini sebagian udah antisipasi terhadap mitigasi tsunami dan gempa, jadi standarnya lebih tinggi," ujar Airlangga.
Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar menyampaikan hal yang sama, bahwa yang lebih terdampak adalah industri pariwisata.
“Di sana ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata, jadi kalau yang manufaktur itu saya rasa tidak ada,” ungkap Haris.
Diketahui, Cilegon dan sekitarnya menjadi salah satu pusat berdirinya berbagai macam industri, beberapa di antaranya yakni PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT Asahimas Chemical, dan PT Chandra Asri Tbk (TPIA).
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: