Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, berkomentar soal serangan kepada dia dan pasangan calon presiden-wakil presiden, Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin.

"Saya siap untuk terus-terusan diserang kubu Prabowo-Sandi, tapi jangan menyerang Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf. Bagi saya pribadi, lebih baik mereka menyerang saya, daripada menyerang Pak Jokowi dan Pak Ma’ruf Amin," kata dia, di Jakarta, Kamis.

Dia telah dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu oleh kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Sang sekretaris jenderal DPP PDI Perjuangan itu menilai, pelaporan dia ke Badan Pengawas Pemilu itu juga momentum menghentikan semua serangan hoaks dan fitnah terhadap Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.

Sementara itu, dari tim kampanye Prabowo-Sandiaga, Koordinator Kuasa Hukum Tim Advokat Indonesia Bergerak, Djamaluddin Kordoeboena, menyatakan, Kristiyanto dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu atas pernyataan dia saat Safari Kebangsaan di Lebak, Banten, pekan lalu.

Ia mengutip perkataan politisi PDI Perjuangan itu kepada masyarakat di Banten, "Pada Pemilu 2019, masyarakat mau pilih yang mana, yang suka memfitnah atau Didit ah." Ucapan ini juga dikutip media massa.

Menurut Kristiyanto, laporan yang disampaikan Tim Kampanye Prabowo-Sandi ke Bawaslu, akan dia tanggapi secara serius, karena pelaporan ini akan menjadi momentum untuk membalikkan keadaan. "Hijrah dari segala bentuk hoaks, ujaran kebencian, dan fitnah, menjadi politik bermartabat yang mengedepankan nilai, etika, dan budaya timur," katanya.

Menurut dia, hijrah itu menjadi krusial karena Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi, diaa katakan, Indonesia menjadi semakin melaju. "Bagi mereka yang terbuka mata batinnya, maka mereka bisa melihat perubahan itu," katanya.

Sebaliknya, kata dia, bagi mereka yang berpikir negatif, mata batinnya tertutup sehingga tidak bisa melihat perubahan yang arah yang lebih baik.

Sekretaris TKN Jokowi-KH Ma'ruf, itu mengatakan, dia siap menghadapi semua serangan karena telah dididik Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, untuk berani menyuarakan suara hati yang benar.

"Di PDI Perjuangan, kami dididik untuk berdiri di atas kebenaran dalam politik dan berani menyuarakan kebenaran. Kami memiliki prinsip Satyam Eva Jayate, bahwa kebenaranlah yang akhirnya akan menang," kata dia.

Ia katakan, pelaporan ke Badan Pengawas Pemilu ini menunjukkan kubu Prabowo-Sandiaga sebenarnya bisa merasakan Jokowi-Ma'ruf sudah ribuan kali diserang hoaks dan fitnah. "Bahkan mungkin, jumlahnya sudah tidak terhitung," katanya.

Namun, telinga Jokowi, kata dia, ditutupi harapan dan aspirasi masyarakat ingin Indonesia menjadi lebih baik serta kehidupan masyarakat yang damai. "Karena itu, Pak Jokowi terus bekerja meskipun ada pernyataan-pernyataan negatif soal dirinya," katanya.

Juga KH Maruf Amin, menurut dia, selalu tersenyum dan mendoakan umatnya agar berakhak mulia, dan berbudi pekerti baik.

"Karena itulah, pertanyaan sederhana saya di balik laporan tersebut, apakah mau bangsa ini baik? Kalau mau baik, pilihlah pemimpin dengan rekam jejak, kepribadian, dan program kerja yang baik," kata dia.