Delapan korban tsunami di Lampung Selatan masih dicari
27 Desember 2018 16:47 WIB
Dokumentasi petugas K9 Shabara Polda Lampung mencari korban tsunami menggunakan anjing pelacak, di Desa Way Muli, Kalianda, Lampung Selatan, Lampung, Senin (24/12/2018). (ANTARA FOTO/Ardiansyah)
Lampung Selatan, Lampung (ANTARA News) - Delapan korban tsunami Selat Sunda di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung masih terus dicari tim gabungan. Mereka terdiri dari empat balita dan empat orang dewasa.
Menurut Kepala bidang Humas Polda Lampung, Komisaris Besar Polisi Sulistyaningsih, saat dihubungi, Kamis, delapan korban tsunami yang masih dicari itu warga Dusun Way Muli dan warga Merak Belantung, Lampung Selatan.
"Delapan orang itu adalah Siti Asiah (1,5 tahun), Munawaroh (3), adik munawaroh (2), Adel (2), Yusuf (1,5), Novi (26), Ade Purnama (13), dan Evi (30) warga Merak Belantung," kata dia.
Bencana tsunami di perairan pantai Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, merusak ratusan rumah dan ribuan orang luka-luka.
Data Polda Lampung, jumlah korban luka berat maupun luka ringan mencapai 2.446 orang, korban jiwa meninggal dunia sebanyak 112 orang. "Sebanyak 44 korban meninggal di rumah sakit dan 68 meninggal saat kejadian," katanya.
Diperkirakan korban meninggal masih bisa bertambah lagi.
Selain menelan korban jiwa dan luka-luka, tsunami juga telah menghancurkan sejumlah bangunan di antaranya rumah, hotel, masjid, sekolah, warung kuliner, kendaraan roda empat, roda dua, dan kapal nelayan.
"Rumah yang hancur sebanyak 658 unit, hotel tujuh unit, masjid tujuh unit, sekolah enam unit, warung kuliner 25 unit, kendaraan roda empat 14 unit, roda dua 100 unit, dan 190 kapal nelayan," katanya.
Menurut Kepala bidang Humas Polda Lampung, Komisaris Besar Polisi Sulistyaningsih, saat dihubungi, Kamis, delapan korban tsunami yang masih dicari itu warga Dusun Way Muli dan warga Merak Belantung, Lampung Selatan.
"Delapan orang itu adalah Siti Asiah (1,5 tahun), Munawaroh (3), adik munawaroh (2), Adel (2), Yusuf (1,5), Novi (26), Ade Purnama (13), dan Evi (30) warga Merak Belantung," kata dia.
Bencana tsunami di perairan pantai Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, merusak ratusan rumah dan ribuan orang luka-luka.
Data Polda Lampung, jumlah korban luka berat maupun luka ringan mencapai 2.446 orang, korban jiwa meninggal dunia sebanyak 112 orang. "Sebanyak 44 korban meninggal di rumah sakit dan 68 meninggal saat kejadian," katanya.
Diperkirakan korban meninggal masih bisa bertambah lagi.
Selain menelan korban jiwa dan luka-luka, tsunami juga telah menghancurkan sejumlah bangunan di antaranya rumah, hotel, masjid, sekolah, warung kuliner, kendaraan roda empat, roda dua, dan kapal nelayan.
"Rumah yang hancur sebanyak 658 unit, hotel tujuh unit, masjid tujuh unit, sekolah enam unit, warung kuliner 25 unit, kendaraan roda empat 14 unit, roda dua 100 unit, dan 190 kapal nelayan," katanya.
Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: