Jakarta (ANTARA News) - Dapur umum yang telah dibangun Kementerian Sosial untuk mendukung pemenuhan logistik korban tsunami di Banten dan Lampung akan dipindah ke tempat yang lebih aman menyusul peningkatan status anak Gunung Krakatau dari waspada menjadi Siaga.

"Tujuh dapur umum masih di radius 500 meter dari pinggir pantai maka kita pindahkan naikkan ke bukit-bukit," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat yang dihubungi dari Jakarta, Kamis.

Dirjen yang tengah dalam perjalanan ke Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, mengatakan, selain memindahkan dapur umum lapangan juga mempersiapkan masyarakat serta tempat pengungsian yang lebih aman.

Kemensos telah membuka tujuh dapur umum lapangan untuk memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak tsunami di Banten yaitu di Labuan Pandeglang, Carita, Angsana, Sumur, Cinangka, Tanjung Lesung dan Mancak Kabupaten Serang.

Dia mengatakan, dua dapur umum yang sudah dipindah ke lokasi yang lebih jauh dari pantai yaitu dapur umum yang di buka di Cinangka dan Carita. Nantinya semua dapur umum termasuk yang di Lampung juga akan dipindah ke tempat lebih tinggi.

"Biasanya kalau dapur umum pindah masyarakat juga ikut pindah sehingga lebih mudah untuk memindahkan pengungsian," katanya.

Kemensos juga kembali mengirimkan 20 unit tenda tambahan untuk menampung warga yang mengungsi karena diperkirakan jumlah pengungsi akan bertambah karena warga yang sebelumnya tidak terdampak juga akan ikut mengungsi karena tempat tinggal mereka berada dalam radius yang diimbau untuk dijauhi.

Selain itu juga ke depan dapur umum akan ditambah namun akan dikembangkan dapur umum mandiri yang dikelola oleh masyarakat mengingat jumlah pengungsi yang terus bertambah.

Hingga Rabu (26/12) malam pukul 23.15 WIB jumlah pengungsi di Banten berdasarkan jumlah yang mendapatkan makanan di 40 lokasi sebanyak 28.114 jiwa.

Sementara di Lampung, untuk di Al Furqon tercatat sebanyak 3.500 orang dan di Kantor Gubernur Lampung 1.200 orang. Sehingga total pengungsi di dua provinsi terdampak tersebut sebanyak 32.814 jiwa.

Sebelumnya informasi dari Badan Geologi menyatakan adanya peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau dari level Waspada ke Siaga maka peringatan kewaspadaan potensi tsunami di wilayah Pantai Selat Sunda dalam radius 500 meter hingga 1 kilometer dari pantai masih tetap berlaku.

Baca juga: Pemprov Banten dirikan tujuh dapur umum lapangan
Baca juga: Kemensos siapkan lima titik dapur umum di Banten