BPBD Lampung Selatan jemput warga yang bertahan di Pulau Sebesi
27 Desember 2018 14:34 WIB
Warga korban tsunami dari Pulau Sebesi dan Sebuku Lampung Selatan tiba di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Rabu (26/12/2018). Sekitar 1.500 pengungsi korban tsunami dari Pulau Sebesi dan Sebuku dievakuasi menggunakan kapal menuju Kalianda. ANTARA FOTO/Ardiansyah/kye.
Kalianda, Lampung (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan akan menjemput warga yang sampai Kamis masih bertahan di Pulau Sebesi menyusul peningkatan status Gunung Anak Krakatau dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III).
"Dari ribuan warga di sana, ada lima ratusan warga minta dijemput hari ini," kata Kepala BPBD Kabupaten Lampung Selatan, I Ketut Sukarta.
Ia mengatakan BPBD Lampung Selatan sudah berkoordinasi dengan Angkatan Laut dan berusaha secepat mungkin menjemput warga pulau itu menggunakan kapal milik TNI Angkatan Laut.
Sukarta mengatakan imbauan sudah selalu disampaikan kepada warga Pulau Sebesi yang belum mengungsi agar mereka segera meninggalkan pulau tersebut guna menghindari kemungkinan dampak peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Anak Krakatau.
"Kami sudah berusaha mengimbau mereka, namun masih saja yang tidak ingin dievakuasi," katanya.
Satuan Tugas Gabungan dari BPBD, TNI-POLRI dan unsur lainnya sudah mengevakuasi 1.616 orang dari Pulau Sebesi. Namun sebagian warga Pulau Sebesi enggan dievakuasi, memilih tetap bertahan di pulau untuk menjaga rumah dan aset.
Baca juga:
BMKG imbau warga waspadai peningkatan aktivitas Anak Krakatau
Lingkar berbahaya Anak Krakatau diperluas lima kilometer
"Dari ribuan warga di sana, ada lima ratusan warga minta dijemput hari ini," kata Kepala BPBD Kabupaten Lampung Selatan, I Ketut Sukarta.
Ia mengatakan BPBD Lampung Selatan sudah berkoordinasi dengan Angkatan Laut dan berusaha secepat mungkin menjemput warga pulau itu menggunakan kapal milik TNI Angkatan Laut.
Sukarta mengatakan imbauan sudah selalu disampaikan kepada warga Pulau Sebesi yang belum mengungsi agar mereka segera meninggalkan pulau tersebut guna menghindari kemungkinan dampak peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Anak Krakatau.
"Kami sudah berusaha mengimbau mereka, namun masih saja yang tidak ingin dievakuasi," katanya.
Satuan Tugas Gabungan dari BPBD, TNI-POLRI dan unsur lainnya sudah mengevakuasi 1.616 orang dari Pulau Sebesi. Namun sebagian warga Pulau Sebesi enggan dievakuasi, memilih tetap bertahan di pulau untuk menjaga rumah dan aset.
Baca juga:
BMKG imbau warga waspadai peningkatan aktivitas Anak Krakatau
Lingkar berbahaya Anak Krakatau diperluas lima kilometer
Pewarta: Hisar Sitanggang, Damiri
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: