Jakarta (ANTARA News) - Manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menyatakan telah membuka layanan khusus sebagai upaya pembayaran polis JS Saving Plan.

Sekretaris Perusahaan Asuransi Jiwasraya, Budiyono di Jakarta, Kamis menyampaikan bahwa hal itu dilakukan sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab perseroan dalam menjalin komunikasi dengan para mitra dan pemegang polis JS Saving Plan.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan para mitra yakni bank penjual (bancassurance) untuk melakukan dialog dengan nasabah dalam bentuk co-handling dan one on one atau small group," ujarnya.

Selain membuka layanan khusus dan dialog, lanjut dia, manajemen Jiwasraya juga telah berkomunikasi dengan pemegang polis mulai dari pesan elektronik, surat elektronik, dan telepon.

Tak hanya itu, perusahaan asuransi jiwa plat merah ini juga terus melakukan koordinasi dengan regulator yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) selaku pemegang saham untuk menginformasikan kondisi terkini perihal penanganan pembayaran polis JS Saving Plan.

Sebagai quick win strategy dalam menyelesaikan pembayaran JS Saving Plan, manajemen Jiwasraya menawarkan opsi roll over (perpanjangan) dengan bunga sebesar tujuh persen per tahun dibayar di muka.

Selain itu, perseroan juga secara intensif melakukan pendekatan dengan seluruh mitra dan nasabah pemegang JS Saving Plan.

Secara terpisah, Kepala Pengawas Industri Keuangan Non-Bank OJK Riswinandi mengapresiasi langkah manajemen Jiwasraya dalam menyelesaikan persoalan kasus tunda bayar polis JS Saving Plan.

Menurut dia, sejumlah opsi yang ditawarkan Jiwasraya kepada pemegang polis menunjukkan perseroan cukup bertanggung jawab.

"Jadi mereka cukup tanggung jawab dengan pemegang polis. Begitu juga mereka yang tidak ingin lanjutkan ada insentif. Tapi pembayaran disesuaikan dengan restrukturisasi manajemen dan pemegang saham. Akan dapat tambahan insentif selama belum dibayarkan," katanya.

Ia berharap Jiwasraya terus melakukan komunikasi dan sosialisasi kepada bank dan pemegang polis terkait persoalan ini.

"Kami lihat di level manajemen sampai pemegang saham itu dibentuk tim evaluasi kita masih menunggu ya apakah disampaikan ya infonya," ujar Riswinandi.

Baca juga: Kementerian BUMN yakin Jiwasraya mampu selesaikan pembayaran polis