Prabowo mengenang ayahnya di Aceh
27 Desember 2018 07:06 WIB
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (tiga kanan) berdoa saat berziarah di kuburan massal korban bencana gempa dan tsunami di Desa Siron, Aceh Besar, Aceh, Rabu (26/12/2018). Selain berziarah, Prabowo menghadiri peringatan 14 tahun bencana tsunami Aceh di Pelabuhan Pendaratan Ikan Lampulo dan bertemu dengan relawan pemenangannya dalam Pilpres 2019. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/ama.
Banda Aceh (ANTARA News) - Calon presiden Prabowo Subianto mengenang ayahnya, ekonom Soemitro Djojohadikoesoemo, saat menghadiri rangkaian acara untuk memperingati bencana tsunami yang melanda Aceh 14 tahun lalu.
"Ayah saya dulu sering ke Aceh mengajar pada Jurusan Ekonomi di Universitas Syiah Kuala," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu pada Rabu (26/12), saat menghadiri acara peringatan yang dihadiri ribuan warga di TPI Lampulo, Banda Aceh.
Ia menuturkan pada masa proklamasi Kemerdekaan Indonesia ayahnya juga sering ke Provinsi Aceh untuk mengalang dukungan dari masyarakat.
"Ketika itu rakyat Aceh secara sukarela mengumpulkan emas, gelang, perhiasan dan batu-batu berharga untuk membeli pesawat terbang pertama untuk Indonesia yang diberi nama Seulawah," kenangnya.
Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu mengaku merasa sangat terhormat mendapat undangan untuk menghadiri acara peringatan tsunami di Banda Aceh.
"Setiap kali saya diundang ke Aceh, saya merasa pulang di antara keluarga saya sendiri," katanya, disambut teriakan "Hidup Prabowo! Hidup Prabowo!" dari massa.
Peringatan 14 tahun bencana gempa dan tsunami Aceh yang dipusatkan di TPI Lampulo diawali dengan zikir serta doa bersama dipimpin oleh Tgk Muhammad Ali atau Abu Paya Pasi.
Usai acara zikir dan doa bersama, Prabowo bersama rombongan berziarah ke kuburan massal korban tsunami di Gampong Siron, Kabupaten Aceh Besar.
Baca juga:
Prabowo ziarahi kuburan massal korban tsunami di Aceh
Ke Aceh, Prabowo merasa pulang ke keluarga
"Ayah saya dulu sering ke Aceh mengajar pada Jurusan Ekonomi di Universitas Syiah Kuala," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu pada Rabu (26/12), saat menghadiri acara peringatan yang dihadiri ribuan warga di TPI Lampulo, Banda Aceh.
Ia menuturkan pada masa proklamasi Kemerdekaan Indonesia ayahnya juga sering ke Provinsi Aceh untuk mengalang dukungan dari masyarakat.
"Ketika itu rakyat Aceh secara sukarela mengumpulkan emas, gelang, perhiasan dan batu-batu berharga untuk membeli pesawat terbang pertama untuk Indonesia yang diberi nama Seulawah," kenangnya.
Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu mengaku merasa sangat terhormat mendapat undangan untuk menghadiri acara peringatan tsunami di Banda Aceh.
"Setiap kali saya diundang ke Aceh, saya merasa pulang di antara keluarga saya sendiri," katanya, disambut teriakan "Hidup Prabowo! Hidup Prabowo!" dari massa.
Peringatan 14 tahun bencana gempa dan tsunami Aceh yang dipusatkan di TPI Lampulo diawali dengan zikir serta doa bersama dipimpin oleh Tgk Muhammad Ali atau Abu Paya Pasi.
Usai acara zikir dan doa bersama, Prabowo bersama rombongan berziarah ke kuburan massal korban tsunami di Gampong Siron, Kabupaten Aceh Besar.
Baca juga:
Prabowo ziarahi kuburan massal korban tsunami di Aceh
Ke Aceh, Prabowo merasa pulang ke keluarga
Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: