Ratusan korban tsunami di Sukaraja terkena cacar dan ISPA
26 Desember 2018 22:18 WIB
Ilustrasi. Korban akibat bencana tsunami kabupaten Lampung Selatan menjalani perawatan di Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda, Lampung Selatan, Selasa (25/12/2104). Sebanyak 304 orang korban tsunami kini masih menjalani perawatan intensif di Sakit Bob Bazar Kalianda karena mengalami luka berat dan ringan. ANTARA FOTO/Ardiansyah/hp.
Lampung Selatan (ANTARA News) - Ada ratusan pengungsi korban bencana tsunami di Pesisir Sukaraja, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, mulai terserang berbagai penyakit seperti cacar, gatal-gatal dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
"Ada seratusan pengungsi yang terkena penyakit. Cuma yang baru kita tangani sebanyak 64 orang," kata Tim Respon Lapangan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pusat Gunawan di Lampung Selatan, Rabu.
Pengungsi-pengungsi di Dusun Sukaraja sejak kemarin telah terkena berbagai penyakit mulai dari cacar, gatal-gatal hingga ISPA. Namun, menurut dia, minimnya tim medis di lokasi membuat pihaknya kelelahan dalam menangani korban pengungsi.
"Ada beberapa pengungsi lainnya juga yang terkena penyakit dari sakit kaki, batuk, panas dingin, pusing, dan diare. Tapi kebanyakan pengungsi terkena penyakit cacar, gatal-gatal hingga ISPA, ditambah lagi kita hanya punya satu dokter dan satu mobil ambulans milik Baznas," kata dia.
Gunawan melanjutkan pihaknya sejak pagi hingga sore baru menangani pengungsi sebanyak 64 orang. Korban pengungsi tsunami tersebut ditangani oleh satu dokter dan dua perawat yang didatangkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung.
"Sebenarnya masih ada lagi pengungsi yang mengalami sakit di Dusun Kunjir dan Dusun Way Muli. Cuma kita akan data kembali pada esok hari," kata dia.
Kondisi perairan di Pesisir Lampung Selatan sejak sore berstatus normal. Namun, warga sekitar tetap waspada dan sejak sore telah mengungsi di dataran tinggi atau di pegunungan setempat.
Sedangkan lokasi Terdampak tsunami terlihat sejumlah relawan dan personel TNI-Polri serta instansi terkait sedang melakukan pembersihan sisa-sisa puing reruntuhan bangunan.
Baca juga: Warga Malaysia korban tsunami dirawat di RS Kalianda
Baca juga: Korban tsunami berdatangan di RSUD Bob Bazar
Baca juga: Destinasi wisata di Kalianda rusak akibat tsunami
"Ada seratusan pengungsi yang terkena penyakit. Cuma yang baru kita tangani sebanyak 64 orang," kata Tim Respon Lapangan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pusat Gunawan di Lampung Selatan, Rabu.
Pengungsi-pengungsi di Dusun Sukaraja sejak kemarin telah terkena berbagai penyakit mulai dari cacar, gatal-gatal hingga ISPA. Namun, menurut dia, minimnya tim medis di lokasi membuat pihaknya kelelahan dalam menangani korban pengungsi.
"Ada beberapa pengungsi lainnya juga yang terkena penyakit dari sakit kaki, batuk, panas dingin, pusing, dan diare. Tapi kebanyakan pengungsi terkena penyakit cacar, gatal-gatal hingga ISPA, ditambah lagi kita hanya punya satu dokter dan satu mobil ambulans milik Baznas," kata dia.
Gunawan melanjutkan pihaknya sejak pagi hingga sore baru menangani pengungsi sebanyak 64 orang. Korban pengungsi tsunami tersebut ditangani oleh satu dokter dan dua perawat yang didatangkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung.
"Sebenarnya masih ada lagi pengungsi yang mengalami sakit di Dusun Kunjir dan Dusun Way Muli. Cuma kita akan data kembali pada esok hari," kata dia.
Kondisi perairan di Pesisir Lampung Selatan sejak sore berstatus normal. Namun, warga sekitar tetap waspada dan sejak sore telah mengungsi di dataran tinggi atau di pegunungan setempat.
Sedangkan lokasi Terdampak tsunami terlihat sejumlah relawan dan personel TNI-Polri serta instansi terkait sedang melakukan pembersihan sisa-sisa puing reruntuhan bangunan.
Baca juga: Warga Malaysia korban tsunami dirawat di RS Kalianda
Baca juga: Korban tsunami berdatangan di RSUD Bob Bazar
Baca juga: Destinasi wisata di Kalianda rusak akibat tsunami
Pewarta: Triono Subagyo dan Damiri
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018
Tags: