RSUD Berkah Pandeglang berhasil identifikasi 13 jenazah korban tsunami
26 Desember 2018 20:49 WIB
Seorang warga menunjukan foto anggota keluarganya yang menjadi korban hilang pascatsunami saat mendatangi kamar jenazah di RSUD Berkah Pandeglang, Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018). Petugas telah berhasil mengidentifikasi beberapa jenazah dan sebagian di antaranya sudah diambil pihak keluarga masing-masing. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/kye. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL)
Pandeglang, Banten, 26/12 (ANTARA News) - Sebanyak 13 jenazah korban tsunami kembali teridentifikasi dan kini masih berada di RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, karena belum diambil oleh keluarganya.
"Kami berharap keluarga korban bisa mengambil jenazah itu," kata Yanto, seorang petugas RSUD Berkah Pandeglang, di Pandeglang, Rabu.
Jenazah korban tsunami yang menerjang pesisir Pandeglang yang belum diambil keluarganya sebanyak 13 jenazah itu, katanya, saat ini masih di RSUD Berkah Pandeglang menunggu kedatangan anggota keluarganya.
Ia mengatakan apabila keluarga mereka tidak mengambilnya, maka jenazah akan dimakamkan secara massal.
"Kami mengimbau anggota keluarganya secepatnya mengambil jenazah keluarga yang menjadi korban tsunami," katanya.
Ia mengatakan, saat ini, kondisi jenazah sulit dikenali dan membengkak karena sudah tiga hari meninggal dunia.
Ke-13 jenazah yang sudah teridentifikasi itu adalah Puji Eka Siswanto (45), Nurmala (48) warga Singkawang, Kalbar. Kemudian, Epi laraswati (29) warga Tangerang, Windu Andi Darmawan, SE (36) warga Yogyakarta, Helena Sri Daryarmi (68) warga Cimanggis, Depok dan Siti Hamzah (20) warga Solear, Tangerang.
Selain itu, Riduan Arifin (36) dan Aris Yuwono (29) warga Banyumas, Susanti (40), warga Pasar Kemis Tangerang, Rami (38) warga Indramayu, Asep Hidayat (27) warga Tasikmalaya, Yumar (43) warga Pasar Kemis, Tangerang dan Ragih Rum Saputro (34), warga Sawangan, Depok.
"Kami mempersilakan jenazah itu diambil oleh anggota keluarganya," katanya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi mengatakan anggota keluarganya bisa menghubungi polsek-polsek jika terdapat anggota keluarganya yang menjadi korban bencana tsunami di pesisir Pandeglang.
Kepolisian Daerah (Polda) Banten melakukan identifikasi jenazah korban tsunami agar bisa diambil keluarga.
Sebelumnya, kata dia, kepolisian telah mengidentifikasi sebanyak 208 jenazah dan 205 jenazah sudah diambil keluarganya.
"Kami berharap jenazah korban tsunami bisa dibawa keluarganya untuk dimakamkan," ujarnya.
Baca juga: Seluruh jenazah korban tsunami Pandeglang ditampung di RSUD Berkah
Baca juga: 84 jenazah di RSUD Berkah Pandeglang membusuk
Baca juga: DVI: RSUD Pandeglang terima lemari pendingin untuk jenazah korban tsunami
"Kami berharap keluarga korban bisa mengambil jenazah itu," kata Yanto, seorang petugas RSUD Berkah Pandeglang, di Pandeglang, Rabu.
Jenazah korban tsunami yang menerjang pesisir Pandeglang yang belum diambil keluarganya sebanyak 13 jenazah itu, katanya, saat ini masih di RSUD Berkah Pandeglang menunggu kedatangan anggota keluarganya.
Ia mengatakan apabila keluarga mereka tidak mengambilnya, maka jenazah akan dimakamkan secara massal.
"Kami mengimbau anggota keluarganya secepatnya mengambil jenazah keluarga yang menjadi korban tsunami," katanya.
Ia mengatakan, saat ini, kondisi jenazah sulit dikenali dan membengkak karena sudah tiga hari meninggal dunia.
Ke-13 jenazah yang sudah teridentifikasi itu adalah Puji Eka Siswanto (45), Nurmala (48) warga Singkawang, Kalbar. Kemudian, Epi laraswati (29) warga Tangerang, Windu Andi Darmawan, SE (36) warga Yogyakarta, Helena Sri Daryarmi (68) warga Cimanggis, Depok dan Siti Hamzah (20) warga Solear, Tangerang.
Selain itu, Riduan Arifin (36) dan Aris Yuwono (29) warga Banyumas, Susanti (40), warga Pasar Kemis Tangerang, Rami (38) warga Indramayu, Asep Hidayat (27) warga Tasikmalaya, Yumar (43) warga Pasar Kemis, Tangerang dan Ragih Rum Saputro (34), warga Sawangan, Depok.
"Kami mempersilakan jenazah itu diambil oleh anggota keluarganya," katanya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi mengatakan anggota keluarganya bisa menghubungi polsek-polsek jika terdapat anggota keluarganya yang menjadi korban bencana tsunami di pesisir Pandeglang.
Kepolisian Daerah (Polda) Banten melakukan identifikasi jenazah korban tsunami agar bisa diambil keluarga.
Sebelumnya, kata dia, kepolisian telah mengidentifikasi sebanyak 208 jenazah dan 205 jenazah sudah diambil keluarganya.
"Kami berharap jenazah korban tsunami bisa dibawa keluarganya untuk dimakamkan," ujarnya.
Baca juga: Seluruh jenazah korban tsunami Pandeglang ditampung di RSUD Berkah
Baca juga: 84 jenazah di RSUD Berkah Pandeglang membusuk
Baca juga: DVI: RSUD Pandeglang terima lemari pendingin untuk jenazah korban tsunami
Pewarta: Mansyur
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018
Tags: