Jakarta (ANTARA News) - Akhir tahun 2018 menjadi momentum untuk melakukan evaluasi dan memantapkan jalan kemenangan bagi Pasangan Calon Presiden Joko Widodo dan Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan tetap fokus pada narasi Indonesia Maju.

“Narasi Indonesia Maju sangat relevan dan memiliki pijakan historis kuat," kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional Pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut Sekjen PDI Perjuangan ini, Indonesia seharusnya dibangun dengan rasa percaya diri, bukan dengan pikiran negatif dan menyamakan Indonesia sama dengan negara miskin, seperti Haiti, Rwanda dan lain-lain, bahkan ancaman bubar.

Apalagi terkait isu agama, Hasto menegaskan bahwa pihaknya percaya penuh pada Keislaman Jokowi dan KH Ma’ruf Amin.

"KeIslaman yang dijabarkan dalam hati yang baik, perbuatan baik, hati yang menerangi penuh welas asih dan rasa bangga pada bangsanya, Keislaman yang membawa damai, menenteramkan dan menghadirkan Islam sebagai Rahmatan Lil’ alamin. Mata hati itulah instrumen yang dipakai," katanya.

Menurut dia, apa yang dirinya sampaikan adalah kesimpulan dari pertemuan dengan KH Abuya Muhtadi Dimyathi.

"Beliau menitipkan Saudaranya, KH Ma’ruf Amin, agar diperjuangkan dengan semangat '45. Demikian halnya pesan KH Matin Syarkowi. Semua dalam frekuensi yang sama tentang Islam yang membawa damai dimana Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin itu sangat Islami”, ujar Hasto yang memaparkan hasil safari politik di Banten pekan lalu.