Jakarta (ANTARA News) - Menjelang akhir tahun menjadi momentum untuk melakukan evaluasi dan memantapkan jalan kemenangan pasangan calon presiden-wakil presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dengan tetap fokus pada narasi Indonesia Maju.

"Narasi Indonesia Maju sangat relevan dan memiliki pijakan historis kuat," kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional calon presiden-wakil presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, dalam keterangan yang diterima, Rabu.

Menurut dia, Indonesia seharusnya dibangun dengan rasa percaya diri, bukan dengan pikiran negatif dan menyamakan Indonesia sama dengan negara miskin, seperti Haiti, Rwanda dan lain-lain, bahkan ancaman bubar.

Ia mengatakan, berbagai narasi dari pihak lain termasuk pengalaman fitnah dan hoaks yang telah menjadi tradisi sejak Obor Rakyat 2014 tidak perlu ditanggapi.

Apalagi terkait isu agama, ia percaya penuh pada keislaman Jokowi dan KH Ma'ruf Amin.

"Keislaman yang dijabarkan dalam hati yang baik, perbuatan baik; hati yang menerangi penuh welas asih dan rasa bangga pada bangsanya; Keislaman yang membawa damai, menentramkan dan menghadirkan Islam sebagai rahmatan lil'alamin. Mata hati itulah instrumen yang dipakai," katanya.

Menurut dia, apa yang dirinya sampaikan tadi adalah kesimpulan dari pertemuan dengan KH Abuya Muhtadi Dimyathi.

"Dimana Beliau menitipkan saudaranya KH Ma`ruf Amin agar diperjuangkan dengan semangat 45. Demikian halnya pesan KH Matin Syarkowi. Semua dalam frekuensi yang sama tentang Islam yang membawa damai dimana Pak Jokowi dan KH Ma`ruf Amin itu sangat Islami," ujar dia.