Dinas Kesehatan Pandeglang salurkan dua ton biskuit untuk anak korban tsunami
26 Desember 2018 10:53 WIB
Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menyapa anak pengungsi korban tsunami di GOR Labuan, Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/aww.
Pandeglang, Banten (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang menyalurkan dua ton biskuit untuk mendukung upaya pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak yang terdampak bencana tsunami.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Raden Dewi Setiani di Labuan, Rabu, mengatakan bantuan biskuit itu disalurkan melalui bidan puskesmas setempat, yang memiliki data mengenai anak-anak di wilayah kerjanya.
Ia mengatakan biskuit tersebut mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak. "Kami berharap bantuan biskuit itu dapat meningkatkan status gizi balita dan anak," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan mengatakan juga mengapresiasi kinerja petugas kesehatan dalam membantu menangani dampak tsunami, sehingga bencana tersebut sampai saat ini tidak sampai menimbulkan masalah kesehatan serius.
Ratusan tenaga kesehatan yang terdiri atas dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lingkungan, menurut dia, terlibat dalam upaya penanganan dampak tsunami di Pandeglang. Organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), ada asosiasi farmasi juga terlibat di dalamnya.
"Kami terus berkoordinasi dengan petugas lapangan guna mencegah penyakit menular pascabencana tsunami," katanya.
Baca juga:
Polisi Pandeglang optimalkan patroli di daerah terdampak tsunami
Korban meninggal akibat tsunami di Pandeglang 270 orang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Raden Dewi Setiani di Labuan, Rabu, mengatakan bantuan biskuit itu disalurkan melalui bidan puskesmas setempat, yang memiliki data mengenai anak-anak di wilayah kerjanya.
Ia mengatakan biskuit tersebut mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak. "Kami berharap bantuan biskuit itu dapat meningkatkan status gizi balita dan anak," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan mengatakan juga mengapresiasi kinerja petugas kesehatan dalam membantu menangani dampak tsunami, sehingga bencana tersebut sampai saat ini tidak sampai menimbulkan masalah kesehatan serius.
Ratusan tenaga kesehatan yang terdiri atas dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lingkungan, menurut dia, terlibat dalam upaya penanganan dampak tsunami di Pandeglang. Organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), ada asosiasi farmasi juga terlibat di dalamnya.
"Kami terus berkoordinasi dengan petugas lapangan guna mencegah penyakit menular pascabencana tsunami," katanya.
Baca juga:
Polisi Pandeglang optimalkan patroli di daerah terdampak tsunami
Korban meninggal akibat tsunami di Pandeglang 270 orang
Pewarta: Mansyur
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: