Yogyakarta siagakan armada pemadam kebakaran di pusat kota
25 Desember 2018 09:16 WIB
Nikah Bareng Di Atas Damkar Pasangan pengantin menaiki mobil pemadam kebakaran (damkar) di kawasan Malioboro, DI Yogyakarta, Selasa (26/9/2017). Acara Nikah Bareng Pancasila Sakti dengan mahar seperangkat alat salat dan membaca teks Pancasila itu diikuti delapan pasangan pengantin untuk membantu masyarakat kurang mampu agar mendapat legalitas pernikahan serta menyemarakkan HUT Kota Yogyakarta yang ke-261. (ANTARA/Hendra Nurdiyansyah)
Yogyakarta, (ANTARA News) - Dinas Pemadam Kebarakan Kota Yogyakarta akan menyiagakan dua armada kendaraan pemadam kebarakan di pusat kota yang menjadi titik keramaian pada malam pergantian tahun 2019.
"Kami siagakan personel dan armada di Teteg Malioboro dan di depan Taman Pintar Yogyakarta saat malam perayaan tahun baru," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta, Agus Winarto di Yogyakarta, Selasa.
Dua armada yang disiagakan adalah truk pemadam kebakaran dengan kapasitas yang disesuaikan dengan lokasi penempatan, yaitu sekitar 3.000 liter hingga 8.000 liter yang masing-masing disertai dengan satu regu pemadam kebakaran.
Dengan demikian, lanjutnya jika tiba-tiba terjadi kebakaran di sekitar lokasi yang menjadi tujuan utama wisatawan saat malam pergantian tahun, maka petugas dapat mengakses secara cepat dan mengurangi potensi korban.
Agus menambahkan, dua lokasi tersebut dipilih untuk penempatan armada dan regu pemadam kebakaran karena keduanya merupakan lokasi yang strategis dan bisa mengurangi waktu tempuh armada saat menjangkau lokasi kebakaran.
"Kami perkirakan, pada malam pergantian tahun akan terjadi kepadatan lalu lintas di seputar pusat kota. Jika terjadi kebakaran, maka kami pun akan mengalami kesulitan untuk tiba tepat waktu," ujarnya.
"Oleh karena itu, akan lebih baik jika kami menyebar lokasi penempatan personel sehingga bisa mengakses lokasi dengan lebih cepat," tambahnya.
Kedua lokasi tambahan tersebut akan mendukung operasional posko utama Dinas Pemadam Kebakaran Kota Yogyakarta yang berada di kompleks Balai Kota Yogyakarta dan di Jalan Kyai Mojo.
Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta tidak menyiagakan armada dan personel di sekitar Tugu yang diperkirakan juga akan dipadati masyarakat saat malam pergantian tahun karena lokasi tersebut masih bisa dijangkau oleh regu di posko Kyai Mojo.
Selama ini, katanya, belum pernah terjadi kebakaran saat malam pergantian tahun. Pada tahun ini pun, kami berharap tidak ada kejadian tersebut. Meskipun demikian, antisipasi untuk mengurangi potensi tetap dilakukan.
Salah satu potensi yang bisa memicu terjadinya kebakaran saat malam pergantian tahun adalah dari petasan, terlebih petasan yang diproduksi saat ini kerap memiliki ukuran besar yang bisa disulut kemudian meledak di udara.
"Jika tidak ditangani dengan hati-hati, maka bisa saja berpotensi menyebabkan kebakaran. Harapannya, masyarakat benar-benar berhati-hati saat menyulut kembang api atau petasan. Kekhawatiran kami, kembang api tersebut tidak meledak di udara sebagaimana mestinya tetapi justru meledak di darat," katanya.
Sepanjang 2018, Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta menangani sekitar 60 kejadian kebakaran. "Jumlah kasus kebakaran pada 2018 hampir sama seperti 2017. Selain kebakaran, petugas juga masih kerap dimintai bantuan untuk menangangi sarang tawon dan ular hingga menyelamatkan hewan peliharaan seperti kucing," demikian Agus Winarto.
Baca juga: Seluruh RW di Yogyakarta miliki alat pemadam api ringan
Baca juga: Yogyakarta butuhkan lima posko pemadam kebakaran
"Kami siagakan personel dan armada di Teteg Malioboro dan di depan Taman Pintar Yogyakarta saat malam perayaan tahun baru," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta, Agus Winarto di Yogyakarta, Selasa.
Dua armada yang disiagakan adalah truk pemadam kebakaran dengan kapasitas yang disesuaikan dengan lokasi penempatan, yaitu sekitar 3.000 liter hingga 8.000 liter yang masing-masing disertai dengan satu regu pemadam kebakaran.
Dengan demikian, lanjutnya jika tiba-tiba terjadi kebakaran di sekitar lokasi yang menjadi tujuan utama wisatawan saat malam pergantian tahun, maka petugas dapat mengakses secara cepat dan mengurangi potensi korban.
Agus menambahkan, dua lokasi tersebut dipilih untuk penempatan armada dan regu pemadam kebakaran karena keduanya merupakan lokasi yang strategis dan bisa mengurangi waktu tempuh armada saat menjangkau lokasi kebakaran.
"Kami perkirakan, pada malam pergantian tahun akan terjadi kepadatan lalu lintas di seputar pusat kota. Jika terjadi kebakaran, maka kami pun akan mengalami kesulitan untuk tiba tepat waktu," ujarnya.
"Oleh karena itu, akan lebih baik jika kami menyebar lokasi penempatan personel sehingga bisa mengakses lokasi dengan lebih cepat," tambahnya.
Kedua lokasi tambahan tersebut akan mendukung operasional posko utama Dinas Pemadam Kebakaran Kota Yogyakarta yang berada di kompleks Balai Kota Yogyakarta dan di Jalan Kyai Mojo.
Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta tidak menyiagakan armada dan personel di sekitar Tugu yang diperkirakan juga akan dipadati masyarakat saat malam pergantian tahun karena lokasi tersebut masih bisa dijangkau oleh regu di posko Kyai Mojo.
Selama ini, katanya, belum pernah terjadi kebakaran saat malam pergantian tahun. Pada tahun ini pun, kami berharap tidak ada kejadian tersebut. Meskipun demikian, antisipasi untuk mengurangi potensi tetap dilakukan.
Salah satu potensi yang bisa memicu terjadinya kebakaran saat malam pergantian tahun adalah dari petasan, terlebih petasan yang diproduksi saat ini kerap memiliki ukuran besar yang bisa disulut kemudian meledak di udara.
"Jika tidak ditangani dengan hati-hati, maka bisa saja berpotensi menyebabkan kebakaran. Harapannya, masyarakat benar-benar berhati-hati saat menyulut kembang api atau petasan. Kekhawatiran kami, kembang api tersebut tidak meledak di udara sebagaimana mestinya tetapi justru meledak di darat," katanya.
Sepanjang 2018, Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta menangani sekitar 60 kejadian kebakaran. "Jumlah kasus kebakaran pada 2018 hampir sama seperti 2017. Selain kebakaran, petugas juga masih kerap dimintai bantuan untuk menangangi sarang tawon dan ular hingga menyelamatkan hewan peliharaan seperti kucing," demikian Agus Winarto.
Baca juga: Seluruh RW di Yogyakarta miliki alat pemadam api ringan
Baca juga: Yogyakarta butuhkan lima posko pemadam kebakaran
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018
Tags: