Lampung Timur (ANTARA News) - Ribuan warga pesisir pantai Timur Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, panik dan mengungsi pada Senin (24/12) malam, menyusul informasi air laut di pantai daerah setempat surut.

"Ribuan orang malam ini ngungsi karena ada kabar akan ada? tsunami, karena air lautnya surut," kata Darmanto, warga Desa Sriminosari Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Selasa (25/12) dinihari.

Saiun, warga Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai juga mengabarkan hal yang sama. "Iya pada ngungsi, warga ketakutan".

Warga meminta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) segera memberikan informasi terkait isu tsunami pasalnya ribuan warga di daerahnya mengungsi.

"BMKG harus segera memberi informasi, agar masyarakat tidak takut dan panik," katanya.

Umam, warga lainnnya saat dihubungi mengatakan sedang berada di tepi pantai Desa Margasari. Menurut dia, tidak terjadi apa-apa meskipun air laut memang surut.

"Memang surut tapi ini sering terjadi setiap malam," kata Umam.

Sementara Bripka Koko Bhabinkantibmas Desa Margasari membenarkan mengungsinya ribuan warga.

"Benar tapi kita sedang beri imbauan agar tidak panik dan tetap waspada," kata dia.

Kapolres Lampung Timur AKBP Taufan Dirgantoro menyatakan telah meminta jajarannya menenangkan warga.

Taufan juga mengatakan sedang menghubungi pihak BMKG Lampung untuk meminta informasi yang diperlukan sebagai rujukan memberi informasi yang benar kepada masyarakat.

"Kami sedang berusaha mencari informasi dari BMKG Bandarlampung, dan kami sudah minta kapolsek mengimbau warga tidak panik namun waspada," katanya.

Baca juga: Pantau dampak tsunami Selat Sunda, BNPB gunakan "Drone"

Baca juga: BPBD Pandeglang tetapkan tanggap darurat

Baca juga: Pertamina pastikan pasokan BBM di daerah terdampak tsunami aman